Aku, dan apa yang ada di sekitarku...
  • This is Sarimind's Blog

    Bertempurlah, Bertarunglah dalam kenyataan, Meski kau tahu akan ada kekalahan, Yakinlah; darahmu takkan sia-sia..... ( gola gong )

  • This is Sarimind's Blog

    Wahai hati, Bersabarlah dalam menanti. Yakinlah janji-Nya adalah pasti, Pada akhirnya kebahagiaanlah yang kelak kan diraih. Wahai jiwa, Tenanglah dalam lara, Percayalah bahwa janji-Nya adalah nyata. Jangan pernah ragu dengan kehendak-Nya...

  • This is Sarimind's Blog

    Take a time to THINK, it's the source of power. Take a time to READ, it's the foundation of wisdom. Take a time to QUIET, it's the oportunity to seek God. Take time to DREAM, it's the future made of. Take time to PRAY, it's the greatest power on earth.

Rabu, 29 April 2015

Posted by ashidqy hayun on 09.32 in | No comments
Ustman Ibn Affan dipilih dan diangkat dari enam orang calon yang diangkat oleh khalifah Umar saat menjelang wafatnya karena pembunuhan. Keenam orang tersebut adalah: Ali bin Abu Thalib, Utsman bin Affan, Saad bin Abu Waqqash, Abd al-Rahman bin Auf, Zubair bin Awwam, Thalhah bin Ubaidillah, serta Abdullah bin Umar, putranya, tetapi ”tanpa hak suara”.4 Umar menempuh cara sendiri yang berbeda dengan cara Abu Abakar. Ia menunjukkan enam orang calon pengganti yang menurutnya dan pengamatan mayoritas kaum muslimin memang pantas menduduki jabatan Khalifah. Oleh sejarawan islam mereka disebut Ahl al-Hall a al’aqd pertama dalam islam., merekalah yang bermusyawarah untuk menentukan siapa yang menjadi khalifah. Dalam pemilihan lewat perwakilan tersebut Ustman Ibn Affan mendapatkan suaran lebih banyak, yaitu 3 suara untuk Ali dan 4 suara untuk Ustman Ibn Affan.
Pemerintah khalifah Ustman Ibn Affan mengalami masa kemakmuran dan berhasil dalam beberapa tahun pertama pemerintahannya. Ia melanjutkan kebijakan-kebijakan Khalifah Umar. Pada separuh terakhir masa pemerintahannya, muncul kekecewaaan dan ketidakpuasaan dikalangan masyarakat karena ia mulai mengambil kebijakan yang berbeda dari sebelumnya. Ustman Ibn Affan mengangkat keluarganya (Bani Ummayyah) pada kedudukan yang tinggi. Ia mengadakan penyempurnaan pembagian kekuasaan pemerintahan, Ustman Ibn Affan menekankan sistem kekuasaan pusat yang mengusaai seluruh pendapatan propinsi dan menetapkan seorang juru hitung dari keluarganya sendiri.


islam masa khalifah ustman

Baca juga postingan/artikel terkait di bawah ini;




Selasa, 28 April 2015

Posted by ashidqy hayun on 09.24 in | No comments
pembekalan+pramuka
( Pokja 3, Kabupaten Karanganyar ); Insha Allah, seperti yang telah disampaikan oleh Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kembikbud ) rangkaian Ujian Nasional SMP/MTs Tahun Ajaran 2014/2015 akan diselenggarakan selama empat hari pada tanggal 4 sampai 7 Mei 2015.
Ujian Nasional kali in pun juga berbeda dengan Ujian Nasional tahun ajaran yang sebelumnya. Karena pada Ujian Nasional tahun ini tidak lagi dipakai sebagai penentu kelulusan siswa. Kewenangan meluluskan siswa ini kembali diserahkan kepada pihak sekolah, karena selama tiga tahun menempuh pendidikan, guru lah yang mengamati dan menilai seluruh kompetensi siswa. Dari sanalah kemudian pihak sekolah menentukan/menetapkan apakan siswa yang bersangkutan tersebut berhak lulus atau tidak.
Akan tetapi, meski pihak sekolah mempunyai wewenang penuh meluluskan siswanya, namun Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP ) menetapkan nilai standar minimal kelulusan yang harus dijadikan acuan oleh pihak sekolah. Agar bisa dinyatakan lulus, siswa yang bersangkutan setidaknya harus memenuhi nilai 5,5 untuk setiap mata pelajaran dan memiliki rata-rata minimal 5,5. Ketentuan ini dituangkan dalam Prosedur Operasi Standar ( POS ) yang telah disusun oleh BNSP.
Adapun rincian jadwal pelaksanaan UJian Nasional SMP/MTs tahun 2015 adalah sebagai berikut:

jadwal un smp/mts

Ketentuan-ketentuan tersebut dan juga beberapa tambahan yang bersifat teknis, semisal penataan ruang ujian, ketentuan absensi, tugas-tugas kepengawasan adalah beberapa di antara hal-hal yang disampaikan oleh Pengawas Pendidikan SMP dan perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Karanganyar dalam rangka Pembekalan Bagi Pengawas Ujian Nasional ( UN ) SMP Tahun 2015 di Pokja 3 kabupaten Karanganyar yang meliputi 4 Kecamatan, yaitu; Kecamatan Jumantono, Kecamatan Jumapolo, Kecamatan, Jatipuro, dan Kecamatan Jatiyoso.
Pembekalan pengawas UN yang diselenggarakan di Aula SMP N 1 Jumantono ini sebagaimana yang tertera dalam surat undangan dilaksanakan pada hari sabtu, 25 April 2015. Dengan mengundang seluruh Bapak/ibu Guru yang bertugas sebagai pengawas silang antar sekolah serta perwakilan dari Panitia Penyelenggara Ujian Nasional di tiap-tiap sekolah.
Pembekalan ini sendiri selain sebagai sarana sosialisasi, sekaligus juga merupakan cek awal untuk memantau kesiapan penyelenggaraan Ujian Nasional tingkat SMP/Mts khususnya di Kabupaten Karanganyar.
Senin, 21 April kemarin terasa sekali ada sesuatu yang berbeda. Salon-salon rias di sepanjang jalan dari rumah sampai ke tempat kerja terlihat penuh. Terlihat dari banyaknya sepeda motor yang ruah di tempat parkiran.  Ya dimaklumi saja, 21 April adalah hari kartini. Para Ibu, wanita pekerja, pelajar putri, anak-anak SD juga TK antusias sekali ketika perayaan hari kartini ini. Setahun sekali, seolah ada lomba fashion show di tempat-tempat kerja. Tak terkecuali juga di tempat kerja saya. Beberapa teman bahkan cerita kalau sudah antre di salon sejak sehabis subuh. Seorang Bapak juga mengatakan sejak habis subuh sampai jam 7.30 dia sudah ngantre di salon karena nganter anaknya yang masih TK. “Lo, kok ndak didandani Ibunya saja, Pak?”, tanya saya. “Ibunya juga ikut nyalon ogh…” Jawabnya… J
BTW, bukan masalah sebenarnya kalau menurut saya, mau dandan sheboh apa, mau cuma tampil sederhana dan bersahaja, yang penting semangatnya. Semangat Kartini, semangat emansipasi…
Singkat cerita, demikian juga yang ada di tempat kerja saya. Para Bapak dan Ibu di wajibkan memakai pakaian adat. Si Bapak musti pakai beskap ( sumuk poll rasanya… ) para Ibunya wajib berkebaya. Demikian juga dengan para siswanya. Yang putri berkebaya, yang putra pakai batik. Kegiatan hari itu dimulai dengan upacara bendera, selanjutnya lomba-lomba, tujuannya refreshing menyenangkan siswa. Yups, cuma itu. Tidak ada acara yang macem-macem, apalagi semacam bikini party yang bikin heboh itu… hehehe…
Tapi bukan itu inti tulisan ini.
Singkat cerita segala kegiatan sudah selesai. Pulang kerumah saya jalankan motor dengan lebih pelan dari biasanya. Mumpung pulang lebih awal, jadi bisa lebih santai.
Pas pulang, di tengah macetnya jalanan karena proyek fly over Palur dari sebelah kiri tiba-tiba sebuah Yamaha vixion ( maaf, saya sebut merk ) yang mendahului… dan… woowww…. Yang duduk jadi boncengernya itu lho yang bikin mata enggan untuk berkedip. Sepasang paha yang hanya berbungkus celana minim nyaris sampai pangkalnya terpampang di depan mata. Belum lagi bajunya yang tipis terlihat menerawangkan apa yang terbungkus di dalamnya
Jujur, sebagai lelaki normal tidak memungkiri kalau saya menikmatinya meski sejenak… ( x_x )
Namun, beberapa detik kemudian terlintas hal yang berbeda dalam pikiran saya, cuaca di Solo Raya akhir-akhir ini memang membuat gerah, sangat gerah malahan. Terik di siang hari serta hujan pada malamnya benar-benar membuat tingkat kelembaban terasa sekali. Tetapi apa memang separah itu? Yang bahkan sampai di tengah cuaca yang saat itu terik ada yang saking gerahnya nyaris tidak berbusana keluar dari rumah. Masyaallah….
Sambil tetap menjalankan motor di belakang mereka ( maaf, bukan niat. Ini murni semata terpaksa karena situasi lalu lintas yang padat merayap… ) coba saya amati yang duduk memegang stang. Cowok tulen sepertinya, bercelana panjang dan berjaket lengkap. Tetapi kenapa dia membiarkan pasangannya ( bisa jadi pacar atau istrinya mungkin ) terekspos dan dinikmati mata nakal para lelaki ( termasuk saya… x_x ).
Selepas macet, selewat jembatan Bengawan Solo, beberapa pemandangan yang tak sama namun serupa beberapa kali juga terlihat. Sebagaian besar mengekspos tubuh dengan pakaian minim, namun ada juga perempuan berjilbab yang justru belahan ( maaf ) pantatnya terlihat… Masyaallah….
Ah, para perempuan itu, tidakkah terbersit sedikit saja rasa takut di dalam hati mereka tentang akhirat. Kenapa? Bukankah Rasulullah pernah bersabda, bahwa perempuan-perempuan yang berlaku seperti itu bahkan tidak halal baginya untuk mencium bau surga. Padahal bau surga dalam sebuah riwayat sudah akan tercium dalam jarak 40 tahun perjalanan. Malah ada satu riwayat lagi yang mengatakan 70 tahun perjalanan. Bayangkan, betapa jauhnya mereka-mereka , para perempuan yang mengekpos anggota tubuhnya tersebut dari nikmatnya surga. Bahkan mencium baunya sekalipun tiada diijinkan oleh Allah.
Itu kalau hanya berkenaan dengan diri mereka sendiri. Namun, ternyata ada rentetan dosa tidak hanya berhenti sampai pada si perempuan itu saja. Masih ada sang Ayah, jika si perempuan masih belum menikah yang akan ikut terseret-seret dengan dosa. Si Suami, bila perempuan tadi sudah menikah. Saudara lelaki si perempuan, apabila sang ayah telah meninggal dunia, dan bahkan anak lelaki dari perempuan tersebut juga ikut terseret-seret dalam dosa…. Nauzubillah…..
Inilah yang terkadang menjadi ironi, ada kata emansipasi yang didengungkan dengan kuatnya memakai ikon sang Ibu Kita Kartini. Namun layaknya sebuah penafsiran, terkadang ( seringkali malahan ) kata emansipasi malah melenceng jauh dari cita-cita mulia sang Ibu. Naïf rasanya, ketika wujud emansipasi tersebut kemudian menjadi alasan untuk bisa berekspresi sebebas-bebasnya tanpa peduli apapun, tanpa peduli apa dan siapa, tanpa peduli syariat agama.
Barusan seorang teman menulis di akun facebooknya, “Kartini yang dimaksudkan oleh R.A. Kartini adalah taat kepada suaminya, memberikan susu eksklusif untuk anaknya, bersahaja pakaiannya, cerdas berpikirnya, pandai mendidik anak-anaknya, pintar menciptakan suasana bahagia dalam rumah tangga, hormat pada orang tua, menjaga marwah keluarga,peduli pada sesama, mengabdi untuk bangsa, memegang syariat agama, MAU MENULIS… #disarikan dari habis gelap terbitlah terang dan surat-surat Kartini”
Pas sekali rasanya tulisan teman yang satu ini. Emansipasi yang dimaksud bukanlah sesuatu yang tanpa batasan. Masih ada beberapa kewajiban, meski tidak juga melupakan hak-hak yang melekat pada seorang perempuan. Masih ada tuntunan  syariat yang mesti diikuti.
Karena itu para kartini bangsaku, jangan pernah lagi berkata, “Tubuh-tubuh gue, pakaian-pakaian gue, terserah mau gue apain, emang masalah buwat loh…!”
Tolong kasihani kami para Ayah, Suami, Saudara laki-laki atau nakan laki-laki-mu. Tolong ikuti syariat agama-mu, tolong tutup aurat-mu…
Karena Kartini yang sejati tidak akan membiarkan dirinya dinilai hanya sebatas fisik semata. Kartini sejati adalah dia yang berfikir dan bertindak dengan penuh pertimbangan matang, pun juga dia peduli pada sesamanya. Dan Kartini sejati akan senantiasa menjaga kehormatannya, dan kehormatan orang-orang disekitarnya…
#habis gelap terbitlah terang
#semoga makin jaya bangsaku
Ammiiiiiin…………………

Rabu, 22 April 2015

Posted by ashidqy hayun on 10.41 in | No comments
Ali Ibn Abi Thalib tampil memegang pucuk kepemimpinan negara di tengah-tengah kericuhan dan huru-hara perpecahan akibat terbunuhnya Ustman oleh kaum pemberontak. Ali Ibn Abi Thalib dipilih dan diangkat oleh jamaah kaum muslimin di madinah dalam suasana sangat kacau, dengan pertimbangan jika khalifah tidak segera dipilih dan di angkat, maka ditakutkan keadaan semakin kacau. Ali Ibn Abi Thalib di angkat dengan dibaiat oleh masyarakat.
Dalam masa pemerintahannya, Ali Ibn Abi Thalib menghadapi pemberontakan Thalhah, Zubair, dan Aisyah. Alasan mereka, Ali Ibn Abi Thalib tidak mau menghukum para pembunuh Ustman dan mereka menuntut bela terhadap daerah Usman yang telah ditumpahkan secara dhalim. Perang ini dikenal dengan nama perang jamal.
Bersamaan dengan itu, kebijaksanaan-kebijaksanaan Ali Ibn Abi Thalib juga mengakibatkan timbulnya perlawanan dari gubernur di Damaskus, Muawiyah. Yang didukung oleh sejumlah bekas pejabat tinggi yang merasa kehilangan kedudukan dan kejayaannya. Pertempuran yang terjadi dikenal dengan perang shiffin, perang ini diakhiri dengan tahkim (arbitrase), tapi tahkim ternyata tidak menyelesaikan masalah, bahkan menyebabkan timbulnya golongan ketiga Al-Khawarij (orang-orang yang keluar dari barisan Ali).


Baca juga postingan/artikel terkait di bawah ini;


Selasa, 21 April 2015

Posted by ashidqy hayun on 09.08 in , | No comments
1. Kedua Mempelai Harus Sama Sama Manusia
Kalau suaminya manusia istrinya kambing, pastinya tidak akan bahagia :)
Tapi bukan itu maksudnya...
Rumah tangga akan bahagia jika suami istri memahami bahwa pasangannya itu adalah manusia biasa yang bisa saja berbuat salah, bisa lupa, suka keliru. Istri kita bukan malaikat yang tercipta automaticly untuk taat dan patuh kepada Ilahi Robbi… sebaliknya, istri juga harus mengerti bahwa suaminya ini bukan Nabi yang Ma'shuum (terpelihara dari dosa)… dari sini akan tumbuh pengertian, saling memahami kekurangan, tidak hanya menerima dan menuntut kesempurnaan pasangan.
2. Keduanya Harus Sama Sama Hidup…
Walaupun pasangannya yang cantik jelita, semampai bak luna maya, manis seperti asmiranda, keibuan laksana dewi sandra, cute kayak marshanda, . ternyata sudah tidak hidup alias mayat, tentu tidak akan bahagia :)
Maknanya, keduanya harus mengerti what's a life …? Hidup itu kumpulan suka duka, paket senang susah, jika dulu bermimpi akan punya rumah luas serba putih, bertatakan rumput hijau, kolam air terjun menghiasi pekarangan rumah, anak anak lucu bermain bola bersama ayah… itu kan cuma impian dan harapan… tapi apa yang terjadi ketika sudah berumah tangga..? ini hidup meen…
Realita berkata lain… jangankan rumah luas serba putih,,, yang ada biasanya yaa –Maaf— ngontrak dulu lah, boro boro kolam ikan berair terjun, yang pasti air terjunnya cuma kalau sedang hujan besar aja alias air nerjun karna bocor.. gak papa… inikan hidup yang butuh perjuangan, suami istri harus menyadari ini agar tidak mudah putus semangat, terus berjuang dan berjuang, apapun adanya suami kita, ketika ijab qobul sudah dilakukan maka sang istri harus dengan tegar mendampinginya, kalau perlu sambil berkata : "bang, mas, a', kanda…apapun yang terjadi,, aku kan tetap mendampingimu sampai perahu ini tiba di pantai kebahagiaan.. pokoknya makan gak makan yang penting makan baang…" (hehehe…). Begitupun sebaliknya, suami harus menyadari hidup ini sebuah pergerakan, mana mungkin harapan masa muda itu terwujud jika hanya berpangku tangan..? sehingga suami akan memiliki semangat kerja yang tinggi untuk bisa menjadikan " HIDUP INI LEBIH HIDUP…"
Arti lainnya lagi adalah dan ini syarat utama meraih bahagia, yaitu suami istri haruslah HIDUP IMANNYA, HIDUP IBADAHNYA, kalau dalam bahasa agama MU'AASYAROH BIL MA'RUF (bergaul dengan baik), NAWWIRUU BUYUUTAKUM BISSHOLATI WA TILAAWATIL QUR-AAN (hidupkan rumahmu dengan shalat dan tilawatil qur-an), …
3. Keduanya Harus Berbeda Jenis Kelamin.( Mohon maaf, hubungan sejenis tidak akan pernah meraih bahagia Walau mungkin terlihat pasangan itu tertawa ceria, karena memang fitrahnya laki laki ya berpasangan dengan wanita. )
Maknanya adalah, masing masing fihak menyadari peran dan fungsinya, apa peran suami dan bagaimana fungsi seorang istri…gitu. Ketika peran ini tidak jelas dan tidak disepakati. Maka konflik akan banyak… Suami menjadi bapak yang mengayomi dan memiliki tanggung jawab tinggi, suami adalah ayah bagi anaknya… Istri adalah partner utama suami, ibu dan guru bagi putra putrinya…

WaLLOHU a'lam bi showwab

Copas dari sebuah Group di facebook; afwan, saya lupa groupnya… 

sakinah mawadah wa rahmah

Senin, 20 April 2015

Posted by ashidqy hayun on 09.04 in | No comments
Dalam kajian ilmu sejarah, tentang masuknya Islam di Indonesia masih “debatable”. Oleh karena itu perlu ada penjelasan lenih dahulu tentang pengertian “masuk”, antara lain:
1.    Dalam arti sentuhan (ada hubungan dan ada pemukiman Muslim).
2.    Dalam arti sudah berkembang adanya komunitas masyarakat Islam.
3.    Dalam arti sudah berdiri Islamic State (Negara/kerajaan Islam).
Selain itu juga masing-masing pendapat penggunakan berbagai sumber, baik dari arkeologi, beberapa tulisan dari sumber barat, dan timur. Disamping jiga berkembang dari sudut pandang Eropa Sentrisme dan Indonesia Sentrisme.
A. Beberapa Pendapat Tentang Awal Masuknya Islam di Indonesia.
1.  Islam Masuk ke Indonesia Pada Abad ke 7:
-          Seminar masuknya islam di Indonesia (di Aceh), sebagian dasar adalah catatan perjalanan Al mas’udi, yang menyatakan bahwa pada tahun 675 M, terdapat utusan dari raja Arab Muslim yang berkunjung ke Kalingga. Pada tahun 648 diterangkan telah ada koloni Arab Muslim di pantai timur Sumatera.
-          Dari Harry W. Hazard dalam Atlas of Islamic History (1954), diterangkan bahwa kaum Muslimin masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M yang dilakukan oleh para pedagang muslim yang selalu singgah di sumatera dalam perjalannya ke China.
-          Dari Gerini dalam Futher India and Indo-Malay Archipelago, di dalamnya menjelaskan bahwa kaum Muslimin sudah ada di kawasan India, Indonesia, dan Malaya antara tahun 606-699 M.
-          Prof. Sayed Naguib Al Attas dalam Preliminary Statemate on General Theory of Islamization of Malay-Indonesian Archipelago (1969), di dalamnya mengungkapkan bahwa kaum muslimin sudah ada di kepulauan Malaya-Indonesia pada 672 M.
-          Prof. Sayed Qodratullah Fatimy dalam Islam comes to Malaysia mengungkapkan bahwa pada tahun 674 M. kaum Muslimin Arab telah masuk ke Malaya.
-          Prof. S. muhammmad Huseyn Nainar, dalam makalah ceramahnay berjudul Islam di India dan hubungannya dengan Indonesia, menyatakan bahwa beberapa sumber tertulis menerangkan kaum Muslimin India pada tahun 687 sudah ada hubungan dengan kaum muslimin Indonesia.
-          W.P. Groeneveld dalam Historical Notes on Indonesia and Malaya Compiled From Chinese sources, menjelaskan bahwa pada Hikayat Dinasti T’ang memberitahukan adanya Aarb muslim berkunjung ke Holing (Kalingga, tahun 674). (Ta Shih = Arab Muslim).
-          T.W. Arnold dalam buku The Preching of Islam a History of The Propagation of The Moslem Faith, menjelaskan bahwa Islam datang dari Arab ke Indonesia pada tahun 1 Hijriyah (Abad 7 M).
2.  Islam Masuk Ke Indonesia pada Abad ke-11:
Satu-satunya sumber ini adalah diketemukannya makam panjang di daerah Leran Manyar, Gresik, yaitu makam Fatimah Binti Maimoon dan rombongannya. Pada makam itu terdapat prasati huruf Arab Riq’ah yang berangka tahun (dimasehikan 1082)
  3. Islam Masuk Ke Indonesia Pada Abad Ke-13:
-          Catatan perjalanan marcopolo, menyatakan bahwa ia menjumpai adanya kerajaan Islam Ferlec (mungkin Peureulack) di aceh, pada tahun 1292 M.
-          K.F.H. van Langen, berdasarkan berita China telah menyebut adanya kerajaan Pase (mungkin Pasai) di aceh pada 1298 M.
-          J.P. Moquette dalam De Grafsteen te Pase en Grisse Vergeleken Met Dergelijk Monumenten uit hindoesten, menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 13.
-          Beberapa sarjana barat seperti R.A Kern; C. Snouck Hurgronje; dan Schrieke, lebih cenderung menyimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13, berdasarkan saudah adanya beberapa kerajaaan islam di kawasan Indonesia.

B.  Pembawa Islam  ke Indonesia
Sebelum pengaruh islam masuk ke Indonesia, di kawasan ini sudah terdapat kontak-kontak dagang, baik dari Arab, Persia, India dan China. Islam secara akomodatif, akulturasi, dan sinkretis merasuk dan punya pengaruh di arab, Persia, India dan China. Melalui perdagangan itulah Islam masuk ke kawasan Indonesia.
  1. Gujarat (India)
Pedagang islam dari Gujarat, menyebarkan Islam dengan bukti-bukti antar lain:
a. ukiran batu nisan gaya Gujarat.
b. Adat istiadat dan budaya India islam.
  1. Persia
Para pedagang Persia menyebarkan Islam dengan beberapa bukti antar lain:
a. Gelar “Syah” bagi raja-raja di Indonesia.
b. Pengaruh aliran “Wihdatul Wujud” (Syeh Siti Jenar).
c. Pengaruh madzab Syi’ah (Tabut Hasan dan Husen).
  1. Arab
Para pedagang Arab banyak menetap di pantai-pantai kepulauan Indonesia, dengan bukti antara lain:
  1. Menurut al Mas’udi pada tahun 916 telah berjumpa Komunitas Arab dari Oman, Hidramaut, Basrah, dan Bahrein untuk menyebarkan islam di lingkungannya, sekitar Sumatra, Jawa, dan Malaka.
  2. Munculnya nama “kampong Arab” dan tradisi Arab di lingkungan masyarakat, yang banyak mengenalkan islam.
  1. China
Para pedagang dan angkatan laut China (Ma Huan, Laksamana Cheng Ho/Dampo awan ?), mengenalkan islam di pantai dan pedalaman Jawa dan sumatera, dengan bukti antar lain :

a.    Gedung Batu di semarang (masjid gaya China).
b.    Beberapa makam China muslim.
c.     Beberapa wali yang dimungkinkan keturunan China.

Dari beberapa bangsa yang membawa Islam ke Indonesia pada umumnya menggunakan pendekatan cultural, sehingga terjadi dialog budaya dan pergaulan social yang penuh toleransi (Umar kayam:1989)

C. Proses Awal Penyebaran Islam di Indonesia
  1. Perdagangan dan Perkawinan
a.    Dengan menunggu angin muson (6 bulan), pedagang mengadakan perkawinan dengan penduduk asli. Dari perkawinan itulah terjadi interaksi social yang menghantarkan Islam berkembang (masyarakat Islam).
b.    Pembentukan masyarakat Islam dari tingkat ‘bawah’ dari rakyat lapisan bawah, kemudian berpengaruh ke kaum birokrat (J.C. Van Leur).
  1. Gerakan Dakwah, melalui dua jalur yaitu:
a.    Ulama keliling menyebarkan agama Islam (dengan pendekatan Akulturasi dan Sinkretisasi/lambing-lambang budaya).
b.    Pendidikan pesantren (ngasu ilmu/perigi/sumur), melalui lembaga/sisitem pendidikan Pondok Pesantren, Kyai sebagai pemimpin, dan santri sebagai murid.

Dari ketiga model perkembangan Islam itu, secara relitas Islam sangat diminati dan cepat berkembang di Indonesia. Meskipun demikian, intensitas pemahaman dan aktualisasi keberagman islam bervariasi menurut kemampuan masyarakat dalam mencernanya.
Ditemukan dalam sejarah, bahwa komunitas pesantren lebih intens keberagamannya, dan memiliki hubungan komunikasi “ukhuwah” (persaudaraan/ikatan darah dan agama) yang kuat. Proses terjadinya hubungan “ukhuwah” itu menunjukkan bahwa dunia pesantren memiliki komunikasi dan kemudian menjadi tulang punggung penyebaran dakwah Islam di Indonesia.


Baca juga postingan/artikel terkait di bawah ini;



Jumat, 17 April 2015

Posted by ashidqy hayun on 19.32 in , | No comments
  1. Buat status ga’ penting di sosmed (facebook, twitter dan sosmed lainnya menjadi alat yang mudah orang untuk melihat karaktermu).
  2. Upload poto mesra dengan pacar atau mantan (Mana ada jodoh baik yang suka kau bangga mengumbar pose kemesraanmu dengan mereka).
  3. Tak mampu mengendalikan emosi (percayalah, kemarahanmu yang meluap- luap mengurungkan niat jodoh baik mendekatimu).
  4. Susah move up dan membanding- bandingkan (sebelum kau mampu mengikhlaskannya, kau susah menerima jodoh terbaik dari-Nya).
  5. Bermaksiat apalagi mendekati zina.Jodoh terbaik cari yang sekufu dengannya. Yang bisa menjaga jiwa dan raganya hanya untuk dirinya.
  6. Bergaul dengan orang atau komunitas yang tidak baik. (Walau engkau bukan salah satunya, namun setidaknya orang berpersepsi begitu padamu).
  7. Lalai ibadah, jarang sedekah. Percayalah, jodoh terbaik senang dengan kau yang berahklaq mulia, berhijab (bagi muslimah), juga berbakti pada ayah bunda.
Semoga kau segera bertemu jodoh terbaik untuk dunia akhiratmu. Aamiin……

jodoh terbaik

*Boleh di-SHARE

Minggu, 12 April 2015

Posted by ashidqy hayun on 19.29 | No comments
bri syariah
Sebenarnya sudah sejak beberapa waktu saya kepikiran untuk membuka rekening bank lagi. Tapi yang berkonsep syariah. Bukan bermaksud apa-apa, terus terang sejak awal bisa menyisihkan sedikit dari penghasilan dulu, saya sudah lebih condong untuk menabung dengan konsep syariah. Kalau pada masa itu mungkin konsep bank berbasis syariah belum semarak seperti sekarang. Mungkin malah belum ada barangkali, ataupun kalau ada, barangkali hanya satu atau dua bank yang baru mulai merintisnya. Lha terus saya ketika itu nabungnya di mana? Ya di baitul mal. Enak sih nabung di tempat seperti itu. Pada saat itu, dengan sisa penghasilan saya yang cuma sekian puluh ribu, nabung di Baitul Mal yang tanpa kena penalty biaya administrasi bulanan tentunya nyamanlah di hati. Coba bayangkan kalau nabung di bank besar yang konvensional, berapa duit yang musti keluar dari tabungan kita hanya untuk administrasi saja.
Tetapi ada kelemahan juga nabung di Baitul Mal. Apa? Ya itu tadi, tidak adanya fasilitas ATM. Lha kok? Emangnya perlu ATM? Terus terang saya jawab iya.
Kemudian jaman pun berkembang ( hehehe ), karena sesuatu dan lain hal, rekening saya di salah satu Baitul Mal tadi dengan amat sangat terpaksa saya tutup bukukan.
Terus sampai sejauh ini, karena memang sistemnya yang harus seperti sekarang, saya punya dua rekening di bank konvensional. Satu di BRI karena untuk urusan transfer antar bank saya rasa lebih mudah ( maklum, kadang masih suka sedikit kirim barang ke luar jawa ) dan satunya lagi di salah satu Bank Daerah dengan standar nasional ( ini untuk sistem penggajian sebenarnya).
Nah, sampai beberapa waktu lalu ada lagi niat untuk membuka rekening lagi. Yang berkonsep syariah, yang penuh kemudahan, yang full fasilitas, yang kalau bisa tanpa ada urusan tetek bengek administrasi. Googling sana-googling sini, banyak juga bank-bank besar yang sudah memiliki difisi syariah. Ada juga yang murni syariah. Semuanya menawarkan keunggulan dan fasilitas masing-masing. Bagus-bagus semua.
Lalu kenapa akhirnya pilihan saya jatuh di BRI Syariah seperti judul yang di atas itu?
Sederhana saja, ya karena kemudahannya itu tadi. Maksudnya begini, konsep syariah yang diusung masing-masing bank tadi kalau menurut saya sebenarnya ya hampir sama lah. Mirip-mirip. Tetapi berhubung ada beberapa fasilitas lebih bagi para nasabahnya, sehingga tetap saja ada beberapa yang membebankan biaya administrasi untuk para nasabah tadi. Lha terus, kenapa saya milih BRI Syariah? Sekali lagi karena saya bukanlah tipe orang yang mau repot untuk urusan yang menurut saya bisa dibuat mudah. Begini, kebetulan hari ini saya dan keluarga jalan-jalan lagi di CFD ( hehehe… CFD lagi CFD lagi…. ), sudah beberapa bulan sebenarnya, saya lihat mobil layanan keliling dari BRI Syariah Solo ikutan nongkrong di arena Car Free Day itu. Tepatnya di depan agak ke timur dari kompleks Taman Sriwedari. Dulu-dulu sih saya ndak pernah mendekat, tapi tadi ketika lewat di dekat mobil itu saya lihat ada yang melakukan setoran. Sambil jalan, saya berpikir; “enak ya, sambil jalan-jalan sama keluarga bisa juga nabung. Tidak perlu repot-repot harus antri di bank”. Wah, asyik juga nih… langsung saja saya putuskan untuk buka rekening.
Dan ternyata memang mudah kok. Untuk buka rekening di mobil layanan BRI Syariah tadi cukup hanya membaca KTP ( ndak usah repot copy-copyan segala, sudah ada mas/mbak yang ngurus ) sama setoran awal cukup 50.000,- rupiah. Hanya itu saja. Sama tadi ditanyain punya NPWP atau tidak. Dan karena kebetulan tadi kartu NPWP ada di dompet, sekalian saja di copy sama mas yang melayani. Terus saya juga diberi lembar isian untuk membuka rekening baru. Seingat saya hanya tiga lembar. Yang pertama untuk specimen tanda tangan sepertinga. Yang kedua dan ketiga saya lupa ( hehehe… ).
Selanjutnya diminta untuk menunggu sebentar. Jadilah buku rekening sekaligus dengan kartu ATM-nya. Untuk kartu ATM tadi diberitahu untuk diaktifkan sekitar setengah jam kemudian di anjungan tunai BRI Syariah. Tetapi karena saya rasa sudah agak siang, saya pikir mungkin besok-besok lagi sajalah. Mungkin sambil mampir sepulang kerja atau kalau ke CFD lagi barangkali sambil sekalian setoran awal barang sepuluh atau duapuluh ribu rupiah… hehehe… yang jelas, saat ini saya sudah menjadi nasabah dari BRI Syariah dengan segala kemudahan dan segala fasilitasnya yang menurut Mas Costumer Service tadi benar-benar bebas biaya administrasi sama sekali…
Well, itulah sepenggal cerita saya membuat tabungan di BRI Syariah pada hari minggu ini. Semoga bermanfaat..

Rabu, 08 April 2015

Posted by ashidqy hayun on 19.27 in , , | No comments
Alkisah pada tepian sebuah sungai, tampak seorang anak kecil sedang bersenang-senang. Ia bermain air yang bening di sana. Sesekali tangannya dicelupkan ke dalam sungai yang sejuk. Si anak terlihat sangat menikmati permainannya. Selain asyik bermain, si anak juga sering memerhatikan seorang paman tua yang hampir setiap hari datang ke sungai untuk memancing. Setiap kali bermain di sungai, setiap kali pula ia selalu melihat sang paman asyik mengulurkan pancingnya. Kadang, tangkapannya hanya sedikit. Tetapi, tidak jarang juga ikan yang didapat banyak jumlahnya.
ikan+emas+ajaib
Suatu sore, saat sang paman bersiap-siap hendak pulang dengan ikan hasil tangkapan yang hampir memenuhi keranjangnya, si anak mencoba mendekat. Ia menyapa sang paman sambil tersenyum senang. Melihat si anak mendekatinya, sang paman menyapa duluan. "Hai Nak, kamu mau ikan? Pilih saja sesukamu dan ambillah beberapa ekor. Bawa pulang dan minta ibumu untuk memasaknya sebagai lauk makan malam nanti," kata si paman ramah.
"Tidak, terima kasih Paman," jawab si anak.
"Paman perhatikan, kamu hampir setiap hari bermain di sini sambil melihat paman memancing. Sekarang ada ikan yang paman tawarkan kepadamu, kenapa engkau tolak?"
"Saya senang memerhatikan Paman memancing, karena saya ingin bisa memancing seperti Paman. Apakah Paman mau mengajari saya bagaimana caranya memancing?" tanya si anak penuh harap.
"Wah wah wah. Ternyata kamu anak yang pintar. Dengan belajar memancing engkau bisa mendapatkan ikan sebanyak yang kamu mau di sungai ini. Baiklah. Karena kamu tidak mau ikannya, paman beri kamu alat pancing ini. Besok kita mulai pelajaran memancingnya, ya?"
Keesokan harinya, si bocah dengan bersemangat kembali ke tepi sungai untuk belajar memancing bersama sang paman. Mereka memasang umpan, melempar tali kail ke sungai, menunggu dengan sabar, dan hup... kail pun tenggelam ke sungai dengan umpan yang menarik ikan-ikan untuk memakannya. Sesaat, umpan terlihat bergoyang-goyang didekati kerumunan ikan. Saat itulah, ketika ada ikan yang memakan umpan, sang paman dan anak tadi segera bergegas menarik tongkat kail dengan ikan hasil tangkapan berada diujungnya.
Begitu seterusnya. Setiap kali berhasil menarik ikan, mereka kemudian melemparkan kembali kail yang telah diberi umpan. Memasangnya kembali, melemparkan ke sungai, menunggu dimakan ikan, melepaskan mata kail dari mulut ikan, hingga sore hari tiba. Ketika menjelang pulang, si anak yang menikmati hari memancingnya bersama sang paman bertanya, "Paman, belajar memancing ikan hanya begini saja atau masih ada jurus yang lain?"
Mendengar pertanyaan tersebut, sang paman tersenyum bijak. "Benar anakku, kegiatan memancing ya hanya begini saja. Yang perlu kamu latih adalah kesabaran dan ketekunan menjalaninya. Kemudian fokus pada tujuan dan konsentrasilah pada apa yang sedang kamu kerjakan.
*****
Belajar memancing sama dengan belajar di kehidupan ini, setiap hari mengulang hal yang sama. Tetapi tentunya yang diulang harus hal-hal yang baik. Sabar, tekun, fokus pada tujuan dan konsentrasi pada apa yang sedang kita kerjakan, maka apa yang menjadi tujuan kita bisa tercapai."
(Dari BC Seorang Sahabat)
SELAMAT PAGI.

Sabtu, 04 April 2015

Posted by ashidqy hayun on 19.04 in , | 1 comment
Assalamualaikum Wr. Wb.
Saudara-saudaraku seiman yang baik hatinya, alhamdullilah dipagi hari yang cerah ini kita masih diberi kesempatan oleh Allah SWT, untuk tetap berjuang membela Agama, Bangsa, dan Negara Indonesia tercinta ini, dan semoga kita tetap istiqomah di jalan-NYA. Ammin.
Saudara-saudaraku seiman yang senantiasa berhati-hati dalam setiap melakukan berbagai aktivitas. Allah SWT berfirman: yang artinya "dan (aku telah diperintah): "Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik" (Q.S. 10:55).
Saudara-saudaraku seiman, kita tentu sedikit banyak sudah tahu sebenarnya apa itu musyrik dan bagaimana itu kelakuan orang-orang musyrik. Sejak kecil sampai sekarang kita tentu terus mengaji dan atau tiap Muharam di sekolah dasar atau sekolah lanjutan, kita tentu pernah mendengar kisah perjuangan Rasulullah Saw dalam menegakkan kalimat tauhid dan menghadapi ancaman serta perlawanan keras dari kaum kafir Quraiys atau Musyrikin Quraiys. Definisi “Musyrik” sangatlah simpel, yakni menyekutukan Allah SWT dengan apa pun. Musyrik secara literer merupakan antitesa dari “Tauhid” yang memiliki arti: Mengesakan Allah Swt. Dan “Orang-Orang Musyrik” adalah mereka yang menyekutukan Allah Swt. Banyak sekali ayat Al-Qur’an yang menyatakan hal itu. Saya yakin, Anda pun sesungguhnya telah mengetahuinya.
Musyrik juga dapat diistilahkan orang yang menyembah dan mengakui adanya Tuhan Selain Allah atau menyamakan sesuatu dengan Allah,baik Zat,Sifat,ataupun perbuatan-Nya.
Saudara-saudaraku seiman, orang musyrik disamping menyembah Allah mengabdikan kepada Allah, juga mengabdikan dirinya kepada yang selain Allah. jadi orang musyrik itu ialah mereka yang mempersekutukan Allah baik dalam bentuk I’tikad (kepercayaan), ucapan maupun dalam bentuk amal perbuatan. Mereka (orang musyrik) menjadikan mahkluk yang diciptakan Allah ini baik yang berupa benda maupun manusia sebagai Tuhan dan menjadikan sebagai Alihan, An dad, Thoughut dan Arbab.
  1. Alihah ialah suatu kepercayaan terhadap benda dan binatang yang menurut keyakinannya dapat memberikan manfaat serta dapat menolak bahaya. Misalnya kita memakai cincin merah delima, dan kita yakin bahwa dengan memakainya dapat menghindarkan bahaya. Adapun kepercayaan memelihara burung Terkukur dapat memberikan kemajuan dalam bidang perniagaannya. Dan itulah dinamakan Alihah, yakni menyekutukan Allah dengan binatang dan benda (Kepada Makhluk).
  2. Andad, sesuatu perkara yang dicintai dan dihormati melebihi dari pada cintanya kepada Allah, sehingga dapat memalingkan seseorang dari melaksanakan ketaatan terhadap Allah dan RasulNya. Misalnya saja seorang yang senang mencintai kepada benda, keluarga, rumah dan sebagainya, dimana cintanya melebihi cintai terhadap Allah dan RasulNya, sehingga mereka melalaikan dalam melaksanakan kewajiban agama, kerana terlalu cintanya terhadap benda tersebut (makhluk tersebut).
  3. Thoghut ialah orang yang ditakuti dan ditaati seperti takut kepada Allah, bahkan melebihi rasa takut dan taatnya kepada Allah, walaupun keinginan dan perintahnya itu harus berbuat durhaka kepadaNya.
  4. Arbab, ialah para pemuka agama (ulama,ustad) yang suka memberikan fatwa, nasihat yang menyalahi ketentuan (perintah dan Larangan) Allah dan RasulNya, kemudian ditaati oleh para pengikutnya tanpa diteliti dulu seperti mentaati terhadap Allah dan Rasul-Nya. Para pemuka agama itu telah menjadikan dirinya dan dijadikan para pengikutnya Arbab (Tuhan selain Allah).
indonesian flag
Saudara-saudaraku seiman, bentuk musyrik ini menyesatkan terhadap perilaku manusia. Dan dengan memiliki aqidah seperti itu dapat menghilangkan Keimanan. Saudara-saudaraku seiman yang insaalah senantiasa berjuang untuk Agama, dengan sepenuh jiwa raga dan hartanya. Akhir-akhir ini ada beberapa media massa maupun elektronik yang menayangkan dan membahas bahwa ada beberapa sekolah Islam di Karanganyar, yang tidak boleh melakukan hormat kepada bendera. Hal tersebut beralasan bahwa hormat kepada bendera adalah haram hukumnya. Kita kaitkan dengan pengertian musyrik diatas, dapat
diketahui bahwa Apakah bendera dapat memberikan manfaat dan dapat menolak bahaya, apakah bendera lebih dicintai dari pada Allah maupun orang-orang yang kita sayangi, apakah bendera dapat membawa keberuntungan, kalau niat kita seperti itu berarti musyrik, Kita hidup di negara Indonesia dan di setiap Negara itu ada simbol-simbol kenegaraan.
Penghormatan tidak sama dengan penyembahan. Maksud hormat bendera adalah menghormati nilai-nilai kebangsaan. Kita misalkan bahwa “kita harus menghormati orang tua”, apakah menghormati orang tua kita artikan sebagai menyembah orang tua, pastinya tidak kan, begitu juga menghormati
bendera. MUI pusat juga tidak mengharamkan untuk hormat kepada bendera, hanya saja ada salah satu anggota MUI yang mengharamkan, dan hal itu hanyalah bersifat pribadi, dan perbedaan pendapat itu adalah hal yang wajar. Yang dimaksud dengan hormat bendera di sini adalah berdiri untuk menghormati bendera. Sebagian orang telah berbicara mengenai hokum permasalahan ini tanpa menilainya dengan melihat akar permasalahannya dan analisis fikih yang tepat. Akibatnya mereka mengeluarkan hukum yang tidak sesuai dengan realita di lapangan dan tidak sesuai dengan maksud atau tujuan orang yang  memberikan penghormatan terhadap bendera. Kita patut menimbang bahwa bendera itu pada asalnya adalah benda yang dikerubungi oleh pasukan perang dan peperangan dilakukan dibawah kibarannya. Jadi bendera perang adalah simbol tegaknya kepemimpian seorang panglima perang sehingga jatuhnya bendera perang bermakna kalah perang. Di zaman ini bendera itu menjadi simbol negara yang
dikibarkan di berbagai momentum. Dengan menghormati bendera berarti menghormati kepemimpinan pemimpin negara. Demikian pula, kita perlu menimbang kondisi orang yang memberikan penghormatan kepada bendera. Realitanya mereka tidaklah menghormati jenis kain yang menjadi bahan pembuatan bendera namun mereka menghormati negara yang bendera merupakan simbolnya.
Ada sebagian Ulama yang berpendapat bahwa hormat bendera itu bid’ah bermakna bahwa orang yang memberikan penghormatan terhadap bendera beribadah kepada Allah dengan cara ini yaitu hormat bendera. Inilah makna bid’ah dalam hukum syariat. Namun tidak kami jumpai seorang pun yang bermaksud demikian ketika memberikan penghormatan terhadap bendera. Andai ada orang yang mengatakan bahwa dalam penghormatan terhadap bendera terdapat pengagungan terhadap bendera itu sendiri sebagaimana pengagungan terhadap sesuatu yang disembah. Tidaklah diragukan bahwa hal tersebut adalah kemusyrikan kepada Allah namun kami tidak mengetahui seorang pun yang melakukannya. Dengan mengkaji illah atau sebab hukum yang bisa dijadikan sebagai landasan penilaian dalam masalah ini sangatlah jelas bahwa orang yang memberikan penghormatan terhadap bendera tidaklah bermaksud dengan maksud-maksud di atas.
Namun maksud penghormatan bendera adalah penghormatan terhadap negara dan simbol negara. Suatu hal yang sudah kita ketahui bersama bahwa dalam hukum syariat bahwa penghormatan terhadap makhluk itu jika tidak semisal dengan penghormatan terhadap Allah hukumnya boleh. Dalilnya saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkirim surat kepada Heraklius dalam suratnya Nabi mengatakan, “Dari Muhammad utusan Allah untuk Heraklius seorang yang dihormati oleh bangsa Romawi”.
Ketika Saad bin Muadz datang untuk menjatuhkan hukuman kepada Yahudi Bani Quraizhah Nabi bersabda, “Berdirilah kalian-wahai para anshar- untuk pemimpin kalian”. Berdiri untuk menghormati orang yang datang adalah penghormatan biasa, bukan penghormatan dengan level penghambaan. Sehingga berdiri tersebut tidaklah sampai level pengagungan sebagaiman pengagungan kepada Allah.
Penghormatan semisal ini hukumnya boleh diberikan kepada makhluk sebagaimana dalil-dalil di atas”.
Saudara-saudaraku seiman, Dengan demikian penghormatan bendera, semua dikembalikan kepada niat. Jika niatnya murni untuk menghormati nilai-nilai kebangsaan, maka tak perlu takut dikatakan musyrik. Selama penghormatan itu tidak berkembang menjadi pemujaan, keberuntungan dsb. tidak ada masalah. Muslimin baru dikatakan musyrik, apabila dia menduakan Allah SWT dengan menyembah sesuatu (benda mati) selain apa yang diajarkan dalam Alquran. Saudara-saudaraku seiman yang insaalah selalu istiqomah di jalan-NYA, Allah SWT berfirman: yang Artinya: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung". Saudara-saudaraku seiman, ayat tersebut dapat dirumuskan bahwa terdapat sekelompok atau segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan. Realita sekarang ini banyak kelompok, golongan, organisasi, gerakan Islam, dan semuanya tersebut mengacu pada AlQur’an dan Sunnah, kita boleh mempunyai prinsip, tapi jangan sampai fanatik terhadap suatu golongan atau kelompok, karena fanatik merupakan ciri-ciri orang yang tertutup. Bersifat terbukalah terhadap suatu hal. Bersifat terbuka tidak harus mengikuti. Ambil hal-hal yang positif yang berguna tidak hanya diri-sendiri tetapi untuk kepentingan masyarakat banyak, sehingga kita lebih tau dan bertambah wawasan mengenai suatu hal tersebut. Islam pada dasarnya adalah satu, dan sesama umat islam adalah saudara.
Saudara-saudaraku seiman yang sedang menyusun strategi untuk meraih cita-cita. Allah SWT berfirman: yang Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya, maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat" (Q.S.:40:56).
Saudara-saudaraku seiman, jangan sampai kita berselisih atau berdebat mengenai suatu hal, yang hanya menjaga kewibawaan masing-masing, hormatilah suatu perbedaan dan jangan sampai membangga-banggakan atau menyombongkan dirinya sendiri.
Saudara-saudaraku seiman, yang senantiasa berdoa dalam menjalankan suatu aktifitas, sampai sekarang ini kita sama-sama masih belajar untuk menjadi yang terbaik di mata Allah SWT, tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri, tetapi juga untuk kepentingan masyarakat banyak. Hidup di dunia cuma sekali, manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya. Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha, ikhtiar dan berdoa, kebenaran ada di tangan Allah SWT.
Saudara-saudaraku seiman, tetap senyum, semangat dan doa dimanapun, kapanpun dan dalam keadaan bagaimanapun.
Wasalamualaikum wr wb.

Wallahu’Allam
Kalimat maupun kutipan diambil dari berbagai sumber
Artikel ini kami copar dari #Jumapolo MoslemCommunity Group on Facebook

Search Our Site