Sejarah Pertumbuhan
Ilmu Pengetahuan Islam
Secara garis
besar, sejarah perkembangan Islam dibagi menjadi empat masa, yaitu;
1. Pada masa Rasulullah SAW
2. Pada masa khulafaurrasyidin
3. Pada Masa Daulah Bani Umayyah
4. Pada Masa Daulah Banu
abbasiyah
1. Ilmu Pengetahuan Islam Pada Masa Nabi Muhammad Saw
Beberapa
hal yang melandasi pengembangan ilmu pengetahuan pada jaman Rosulullah adalah :
a. Wahyu
pertama diawali dengan perintah membaca,membaca adalah
kemampuan awal dalam menggali ilmu pengetahuan
b. Bangsa
Arab pada umumnya mempunyai daya hafal yang
tinggi
c. Rasulullah
membangun tradisi menulis dengan menunjuk
Zaid ibn Tsabit sebagai penulis wahyu Al-Quran
merupakan sumber ilmu pengetahuan.
d. Disamping
itu di dalam Al-Quran pun terdapat dorongan untuk
menuntut ilmu : (QS. Al-Mujadalah ayat 11
2. Ilmu Pengetahuan Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Dengan
bimbingan Rasulullah munculah para sahabat yang memiliki kemampuan dalam
bidangnya :
a.
Umar ibn Khattab ahli dalam bidang hukum dan manajemen
lembaga pemerintahan.
b.
Abdullah ibn Umar merupakan salah satu pengumpul hadits.
c.
Ali bin Abi Tholib, Abdullah ibn Masud dan Ubay ibn Kaab menguasai bidang tafsir.
d.
Abdullah ibn Abbas mahir dalam asbabun nuzul, faroid
dan sejarah peperangan Rasulullah
Pada masa khulafaurrasyidin ilmu
pengetahuan berkembang pesat terutama masa Umar bin Khattab, Saat itu wilayah Islam sampai ke Syiria, Mesir, Palestina dan syiria.
3. Sejarah Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan Islam Pada Masa Bani
Umayyah
Ilmu Pengetahuan pada masa Bani
Umayyah dikeleompokkan sebagai berikut :
a. Ilmu
Pengetahuan Agama (Ulumuddin) yang bersumber pada al-Quran dan Hadits
Nabi
b. Ilmu
Sejatah (Ulum al-tarikh) membahas perjalanan hidup, kisah dan riwayat.
c. Ilmu
bahasa (ulum al-lughah) mempelajari nahwu dan sharaf
d.
Ilmu Filsafat (ulum al-falasifa) ilmu yang berasal dari bahasa asing
seperti ilmu mantik (logika), kedokteran, kimia ,astronomi.
Para ilmuwan di masa Bani Umayyah :
a. Khalid ibn Yazid ahli ilmu Kimia dan Kedokteran
b. Al Walid ibn Abdul Malik ahli pada bimaristan
(ahli rumah sakit)
c. Umar ibn Abdul Aziz ahli pembukuan hadits-hadits
Nabi secara lengkap
d. Abdul Malik ibn Marwan ahli ilmu logika
4. Sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan Islam pada Masa
Khalifah Bani Abbasiyah
Perkembangan ilmu pengetahuan Islam mencapai puncak kejayaan
pada masa Abbasiyah, meliputi ilmu naqli (tafsir, hadits kalam, tasawwuf, bahasa, fiqh dan ilmu aqli (filsafat, kedokteran, optik,
astronomi, matematika, kimia, sejarah, geografi, seni dan mekanik).
Ilmuwan Muslim
menjadi peletak dasar perkembangan ilmu-ilmu modern pada saat ini.
a. Pada masa Abbasiyyah, perkembangan ilmu
pengetahuan ditandai dengan dibangunnya gedung perpustakaan yang diberi nama Khizanatul
Hikmah kemudian diubah namanya oleh Al-Ma’mun menjadi Baitul Hikmah.
Pada masa ini pun ada penerjemahan besar-besaran ilmu, dari Yunani ke dalam
bahasa Arab. Dengan demikian, masa Abbasiyyah merupakan masa kejayaan
berkembangnya ilmu pengetahuan dalam dunia Islam.
b. Ilmu pada masa pemerintahan Abbasiyyah
dibedakan menjadi dua macam, yaitu ilmu naqli dan ilmu aqli
(rasional).
c. Perkembangan ilmu naqli pada masa
Abbasiyyah meliputi: ilmu tafsir, ilmu hadis, ilmu kalam, ilmu tasawuf, ilmu
bahasa, dan ilmu fikih.
d. Perkembangan ilmu aqli (rasional)
meliputi ilmu fisika, ilmu kedokteran, ilmu geografi, ilmu matematika,
astronomi (ilmu falak), filsafat, sejarah, kimia, seni drama, seni bahasa, seni
musik, dan seni kesusasteraan.
Beberapa Ilmuwan pada masa Daulah bani Abbasiyah adalah
sebagai berikut:
bidang
tafsir ;
Ibnu
Jarir Ath Thabari, Ibnu Atiah Al Andalusy, Mohammad bin Ishak, As Suda, Az
Zamakhsyari, Al Qhusyairi
bidang
hadis ;
Imam
Bukhori, Imam Muslim, Ibnu Majah, Abu Dawud, At Tirmizi, An Nasa’i
bidang-bidang
lain;
Al
Gazali, ahli dibidang tasawuf dan ilmu kalam (teologi).
Ibnu
Sina, ahli filsafat dan kedokteran
Umar
Khayyam, ahli dalam bidang ilmu perbintangan, (ilmu falak) dan matematika.
Al
Biruni (362-448 H/973-1048 M), ahli fisika, astronimim geografi, matematika, astrologi,
mineralogi, sejarah, dan filsafat
Al
Kindi, Al Faradi, Ibnu Miskawaih (bidang filsafat)
0 komentar:
Posting Komentar