Aku, dan apa yang ada di sekitarku...

Senin, 29 September 2014

Posted by ashidqy hayun on 10.37 in | No comments
agama islam
Alhamdulillah, hari Jum’at minggu ke-empat bulan September akhirnya tiba. Seperti bulan-bulan yang lalu, ada agenda rutin yang dilaksanakan oleh Rohis SMPN 1 Jumapolo; Kegiatan Pengajian Jum’at Religi. Special untuk kegiatan kali ini para pengampu Rohis membuat request, “ pak, kalo bisa…. Ini kalo bisa lho ya, yang ngisi pengajian nanti dicarikan yang muda dan cakep ya??” Nah lo, requestnya kok aneh gini? Kalian itu Rohis lo? Mosok yo masih pengen yang ganteng-ganteng po maneh yang manis-manis itu? Eh, Bu ketua Rohis masih bisa berkilah; “biar jama’ahnya yang semangat pak..” Okelah… no matter, not big deal… gampang kalo Cuma nyari pemateri atau ustadz yang model seperti itu. Yang penting ilmunya bisa masuk…  Btw, hari ‘H’ tibalah, jam ‘J’ siap untuk pelaksanaan. Bapak Ust. Abd. Haris Yuni Santoso berdiri di depan jama’ah SMPN 1 Jumapolo. Banyak yang disampaikan oleh beliau. Pada intinya adalah segala hal yang ada dan melekat pada diri kita saat ini haruslah dimanfaatkan sebaik-baiknya.. Beliau juga menekankan tentang belajar membaca Al-qur’an selagi muda. Ini dikarenakan fenomena yang ada saat ini banyak anak muda yang ketika ditanya tentang baca-membaca Al-Qur’an selalu menjawab tidak bisa. Namun ketika dilanjutkan lagi dengan pertanyaan kenapa tidak mencoba belajar membaca Al-qur’an? Maka jawaban yang muncul adalah “MALU”. Bukan jawaban yang logis sebenarnya. Kenapa? Karena belajar adalah long life, seumur hidup. Ketika ada anak muda yang ketika disuruh untuk belajar saja merasa malu, lantas bagaimana dengan sunnah Rasul bahwa menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim dan mauslimat yang dimulai sejak dari buaian sampai ke liang lahat? Bukankah jika kita mengaku umat Islam kita harus mencintai Rasul kita? Bukankah orang yang mencintai Rasulnya adalah orang yang mencintai sunnah? Menjalankannya, mengamalkannya? Lantas bagaimana dengan kawan-kawan yang merasa malu untuk mengikuti sunnah Rasul dalam hal belajar membaca Al-qur’an tadi? Mereka merasa malu, ketika mereka malu, bagaimana seandainya Rasulullah juga merasa malu terhadap mereka, merasa malu mengakui bahwa mereka adalah bagian dari umatnya? Bukankah kelak kita yang mencintai Rasulnya di akhirat nanti akan didekatkan dengan Beliau? Lantas, bagaimana dengan kawan-kawan kita tadi?? #hyn

0 komentar:

Posting Komentar

Search Our Site