Alon rider – kebetulan sekali awal minggu ini punya kesempatan rehat
di rumah. Sudah sejak Senin kemarin nggak pergi ngantor, jadi bisa sibuk
nguthek-uthek segala yang ada di rumah. Bisa ngobrol ama tetangga agak lama pas
pagi hari ( bukan ngegosip lo ya… ), bisa nyabutin rumput yang mulai
tinggi di halaman, bisa melototin
piaraan yang ada di kandang belakang agak lamaan, dll, dll…
Lho, lantas apa hubungannya dengan judul yang di atas? Ya kalo yang di
alenia pertama tadi sih jelas nggak ada. Tapi, kemarin, 2 hari lalu ketika lagi
ke warung buat beli jagung untuk cemilan si lovebird yang ada di kandang
belakang itu, hanya dalam hitungan berapa menit, beberapa bapak terlihat
wara-wiri naik motor sambil nenteng tabung gas yang sewarna sama buah melon
itu.
“lagi langka to, Budhe?” Tanya saya ke pemilik warungnya.
“Iya Mas. Sudah beberapa hari ini”.
Hmmm. Gas langka lagi. Sudah kebiasaan sih sebenarnya, jadi ya tidak
usah heran. Tapi kenapa hal seperti ini musti selalu terulang, lagi, lagi,
lagi, dan lagi… apa tidak ada solusi
yang bagus untuk distribusi gas elpiji ini. Setiap ada isu atau rencana
kenaikan harga BBM, si gas melon ikut ngilang. Kemarin ada acara mau tujuh belasan
esmpat ngilang juga. Mau lebaran juga ngilang. La terus sebagai masyarakat yang
hanya bisa ngeluh begini musti gimana coba? Mau protes juga percuma nggak
pernah didengar kayaknya. Demo? buat apa? Efeknya emang ada?
Yach, apa mau dikata. Sekali lagi saya juga mau bilang, inilah negeri
kita tercinta. Di satu sisi saya betul-betul mencintainya. Tapi di sisi
lainterkadang saya juga tidak habis piker bagaimana to sebenarnya para orang
pilihan kita yang ada nun jauh di sana mebuat atura, regulasi atau apalah
namanya untuk ngurusi negeri kita tercinta ini. Semoga saja ( semoga? Ya kita
masih boleh berharap kan? ) segala yang salah urus dari negeri kita dari yang
paling remeh sampai yang paling kakap dapat segera dibenahi.. mudah-mudahan …
ya semoga saja… MERDEKA…!!!
0 komentar:
Posting Komentar