Aku, dan apa yang ada di sekitarku...

Kamis, 21 Mei 2015

Posted by ashidqy hayun on 10.16 in | No comments
Periode Mekkah dapat dibagi menjadi tiga tahapan dakwah, yaitu :
1.    Tahapan Dakwah secara sembunyi-sembunyi yang berjalan selama tiga tahun.
Mekkah merupakan sentral agama bangsa Arab. Disana ada peribadatan terhadap Ka’bah dan penyembahan terhadap berhala dan patung-patung yang disucikan seluruh bangsa Arab. Cita-cita untuk memperbaiki keadan mereka tentu bertambah sulit dan berat jika orang yang hendak mengadakan perbaikan jauh dari lingkungan mereka. Hal ini membutuhkan kemauan yang keras yang tidak bisa diguncang musibah dan kesulitan. Maka dalam menghadapi kondisi ini, tindakan yang paling bijaksana adalah memulai dakwah dengan sembunyi-sembunyi, agar penduduk Mekkah tidak kaget karena tiba-tiba menghadapi sesuatu yang menggusarkan mereka.
Pada awal mulanya Rasulullah SAW menampakkan islam kepada orang yang paling dekat dengan beliau. Anggota keluarga dan sahabat-sahabat karib beliau. Beliau menyeru mereka ini kepada islam, juga menyeru kepada siapa pun yang dirasa memiliki kebaikan yang sudah beliau kenal secara baik dan mereka pun mengenal beliau secara baik. Dalam tarikh islam, mereka disebut As-Sabiqunal Awwalun ( yang terdahulu dan yang pertama masuk islam).
Mereka adalah istri beliau, Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid, pembantu beliau, Zaid bin Haritsah, anak paman beliau, Ali bin Abu Thalib, yang saat itu Ali masih anak-anak dan hidup dalam asuhan beliau, dan sahabat karib beliau, Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Abu Bakar yang dikenal kaumnya sebagai seorang laki-laki yang lemah lembut, pengasih dan ramah, dan memiliki akhlak yang mulia bersemangat membantu Rasul mendakwahkan islam. Berkat seruannya, ada beberapa orang yang masuk islam, yaitu :
-      Utsman bin Affan
-      Az-Zubair bin Al-Awwan
-      Abdurrahman bin Auf
-      Sa’d bin Abi Waqqash
-      Thalhah bin Ubaidillah
Mereka ini juga termasuk orang-orang yang lebih dahulu masuk islam, kawanan pertama dan fajar islam. Ada juga kawanan lainnya yang termasuk orang-orang yang pertama masuk islam, yaitu :
- Bilal bin Rabbah                            - Abu Salamah bin Abdul Asad
- Amir bin Al-Jarrah                       - Al- Arqam bin Abil Arqam
- Fathimah bin Al-khattab           - Khabbab bin Al-Arrat
Setelah melihat beberapa kejadian disana-sini, ternyata dakwah islam sudah didengar orang-orang Quraisy pada tahapan ini, sekalipun dakwah itu masih dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan perorangan. Namun merekan tidak ambil peduli.
Selama tiga tahun dakwah masih dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan perorangan. Selama jangka waktu ini telah terbentuk sekelompok orang-orang mukmin yang senantiasa menguatkan hubungan persaudaraan dan saling bahu-membahu. Penyampaian dakwah terus dilakukan, hingga turun wahyu yang mengharuskan Rasulullah SAW menampakkan dakwah kepada kaumnya. Menjelaskan kebatilan mereka dan menyerang berhala-berhalasesembahan mereka.

2.    Tahapan Dakwah secara terang-terangan sejak tahun keempat dari nubuwah hingga akhir tahun kesepuluh.
Langkah pertama yang dilakukan Rasulullah ialah dengan mengundang kerabat dekat. Beliau mengundang Bani Hasyim dan beberapa orang Bani Al-Muthalib bin Al-Manaf. Beliau menyeru kepada kaumnya kepada Allah dan berserah diri kepada RabbNya. Namun dari sekian banyak yang datang, semua menentang Rasulullah, hanya Abu Thaliblah yang mendukung dan memerintahkan melanjutkan perjuangan Rasul, tetapi Abu Thalib tidak punya pilihan lain untuk meninggalkan agama Bani Abdul Al-Muthalib.
Orang-orang Quraisy bingung, karena sepanjang sejarah nenek moyang mereka dan perjalanan kaumnya, mereka tidak pernah mengetahui bandingan yang seperti itu. Setelah menguras pikiran, tidak ada jalan lain lagi bagi mereka menghadapi orang yang jujur dan dapat dipercayai ini (Muhammad SAW) kecuali mendatangi paman beliau, Abu Thalib. Mereka meminta kepadanya agar menghentikan segala apa pun yang diperbuat anak saudaranya.
Dengan perkataan yang halus dan lemah lembut, Abu thalib menolak permintaan mereka. Maka mereka pun pulang dengan tangan hampa,  Semenjak penolakan itu, dan orang-orang Quraisy tahu bahwa Muhammad SAW sama sekali tidak menghentikan dakwahnya, maka mereka memeras pikiran dan menyimpulkan untuk membenamkan dakwah ini.

Beberapa cara penghadangan mereka terhadap dakwah Rasulullah SAW yaitu:
-     Dengan ejekan dan penghinaan, olok-olok dan penertawaan. Hal ini mereka maksudkan untuk melecehkan orang-orang muslim dan menggembosi kekuatan mental mereka.
-     Menjelek-jelekkan ajaran beliau, membangkitkan keragu-raguan, menyebarkan anggapan-anggapan yang menyangsikan ajaran-ajaran beliau dan diri beliau.
-     Melawan Al-Qur’an dengan dongeng orang-orang dahulu dan menyibukkan manusia dengan dongeng-dongeng itu, agar mereka meninggalkan Al-Qur’an.
-     Menyodorkan beberapa bentuk penawaran, sehingga dengan penawaran itu mereka berusaha untuk mempertemukan islam dan jahiliyah ditengah jalan.
-     Berbagai macam tekanan dan penyiksaan terhadap pengikut-pengikut Rasulullah SAW.
-     Pemboikotan secara menyeluruh terhadap pengikut Muhammad SAW. Dari hari ke hari penyiksaan dan tekanan yang dilancarkan orang-orang Quraisy semakin menjadi-jadi. Hingga Rasulullah menyuruh kaumnya untuk hijrah dan berdakwah keluar Mekkah

3.    Tahapan Dakwah diluar Mekkah dan penyebarannya dari tahun kesepuluh dari nubuwah hingga hijrah ke Madinah.
Karena keadaan semakin mendesak, tekanan disana sini terhadap pengikutnya, Rasulullah memerintahkan agar kaumnya hijrah dan mendakwahkan islam ke Habasyah. Rasulullah tahu bahwa raja yang berkuasa adalah seorang raja yang yang adil, tak bakal ada seorang pun yang teraniaya disisinya. Pada bulan Rajab tahun kelima dari nubuwah, sekelompok sahabat hijrah yang pertama kali ke Habasyah, terdiri dari dua belas orang laki-laki dan empat orang wanita, yang dipimpin Utsman bin Affan.
Karena siksaan dan penindasan yang ditimpakan orang-orang Quraisy semakin menjadi-jadi, Nabi SAW tidak melihat cara lain kecuali memerintahkan mereka untuk hijrah untuk kedua kalinya. Kali ini hijrah berjumlah delapan puluh tiga orang laki-laki dan delapan belas wanita. Sementara itu, Rasulullah SAW tetap berada di Mekkah untuk terus mendakwahkan Agama Allah buat penduduk Mekkah.
Pada tahun kesepuluh dari nubuwah, Rasulullah SAW pergi ke Thaif, beliau pergi dengan berjalan kaki. Dengan didampingi pembantunya Zaid bin Haritsah, beliau mengajak penduduk setiap kabilah yang ia lalui kepada islam. Namun tak satu pun yang memenuhinya. Sesampainya di Thaif, beliau menyeru agama Allah kepada pemimpin Bani Tsaqif. Namun semua menolaknya dan mencaci maki beliau sambil melempari batu kearah beliau. Pembantu Nabi SAW, Zaid senantiasa melindungi beliau.
Saat musim haji tiba, beliau kembali ke Mekkah dan berdakwah kepada orang-orang yang melaksanakan haji dari segala penduduk diluar Mekkah. Agama Allah mereka bawa ke negerinya. Hingga tersebar luaslah islam di jazirah Arab. Diantaranya yaitu :
-     Suwaid bin Shamit, Dia adalah seorang penyair yang cerdas dari penduduk Yatsrib yang juga di juluki Al-Kamil oleh kaumnya.
-     Iyas bin Mu’adz, Dia seorang pemuda belia dari Yatsrib.
-     Abu Dzarr Al-Ghifary, Dia termasuk penduduk pinggiran Yatsrib.
-     Thufail bin Amr Ad-Dausy, Dia seorang Penyair cerdas dan pemimpin Kabilah Daus
-     Dhimad Al-Azdy, Dia berasal dari Azd Syanu’ah dari Yaman.
Dalam beberapa waktu, sampailah islam ke penjuru jazirah Arab, hingga ke Madinah, islam di Madinah disambut baik oleh penduduk. Dakwah berhasil di bumi Yatsrib ini. Semua ketentuan Allah membuat islam semakin bercahaya dan bersinar.



Baca juga postingan/artikel terkait di bawah ini;



0 komentar:

Posting Komentar

Search Our Site