Sebutan
nama hari kiyamat itu banyak sekali, setidak-tidaknya ada 31 nama yang
disebutkan Allah dalam Al-Qur’an, di antaranya :
- Yaumul Qiyamah yang artinya hari kiamat
- Yaumud Din yang artinya hari pembalasan
- Yaumul Fath yang artinya hari kemenangan
- Yaumut Talaq yang artinya hari perpisahan
- Yaumul Jam’i yang artinya hari berhimpun
- Yaumut Taghabun yang artinya hari ditampakkan kesalahan-kesalahan
- Yaumul Khulud yang artinya hari kekekalan
- Yaumul Khuruj yang artinya hari keluar
- Yaumul Hasyr yang artinya hari penyesalan.
- Yaumul Fashl yang artinya hari keputusan
Disamping
itu secara khusus dalam Al-Qur’an ada beberapa nama lain yang
berarti hari kiyamat di antaranya Al-Qari’ah, Al-Waqi’ah,
Al-Haqqah, dan As-Sa’ah, dan lain sebagainya.
Peristiwa
Setelah Hari Akhir
1.
Yaumul ba’ats. Ini
adalah Periode pertama dari kehidupan akhirat adalah yaumul-ba’ats, yaitu hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur
atau alam barzakh. Alam barzakh adalah alam tempat
manusia setelah meninggal dunia hingga sebelum dibangkitkan. Di alam barzakh
itu malaikat Munkar dan Nakir memeriksa keimanan setiap manusia beserta amal
perbuatannya. Orang yang beriman dan beramal shaleh akan mendapatkan nikmat
kubur, sedangkan orang yang ingkar dan berdosa akan memperoleh siksa kubur.
Dengan ditemani amal perbuatannya itulah manusia tinggal di alam barzakh sambil
menunggu hari kebangkitan.
Setelah dunia ini
hancur dan semuanya mati, Allah mengutus malaikat Isrofil untuk meniup
sangkakala yang ke dua. Saat itulah alam dunia yang hancur berubah menjadi alam
akhirat, dan pada saat itu pulalah manusia dibangkitkan dari alam kubur/barzakh
dalam keadaan yang bermacam-macam, sesuai dengan amal yang telah dilakukannya. Dalam
Q.S. Az-Zalzalah/99:6 Allah
berfirman yang artinya sebagai berikut:
”Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya
dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan)
pekerjaan mereka.” (Q.S.
Az-Zalzalah/99:6)
2.
Yaumul mahsyar, Setelah
dibangkitkan dari kubur, kemudian semua umat manusia digiring
untuk berkumpul pada suatu tempat yang amat luas yang bernama Padang Mahsyar
guna menerima catatan amalnya masing-masing. Hari dikumpulkannya manusia di Padang Mahsyar
guna menerima semua catatan amal perbuatannya itulah yang disebut Yaumul
Mahsyar. Diceritakan dalam Al-Qur’an bahwa sikap manusia dalam menerima
catatan amal perbuatannya itu berbeda-beda, tergantung amal perbuatannya. Ada
yang menerimanya dengan tangan kanan, ada yang dengan tangan kiri, dan ada pula
yang dengan punggungnya. Adapun dasar
tentang adanya yaumul mahsyar adalah firman Allah pada Q.S. al-Kahfi/18:47 sebagai
berikut:
”Dan (Ingatlah) akan hari (yang ketika itu) kami perjalankan
gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan kami kumpulkan
seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka. (Q.S. al-Kahfi/18:47)
3.
Yaumul
hisab dan Yaumul Mizan, Setelah manusia menerima catatan amal
perbuatannya di padang Mahsyar, lalu diadakan pemeriksaan dan perhitungan amal baik
dan buruknya yang disebut yaumul hisab. Saat menjalani hisab, manusia
hanya dapat pasrah dengan keadaan masing-masing dan dengan penyesalan yang
dalam. Mulut mereka ditutup rapat-rapat sehingga tidak dapat berbicara dusta.
Tangan–tangan mereka dibiarkan berbicara tentang apa yang dilakukan di dunia
dan kaki-kaki mereka memberikan kesaksian atas semua perbuatan mereka di dunia,
sehingga tiada satupun yang dapat mengelak atau berdusta seperti di dunia.
Allah berfirman dalam Q.S. al-Kahfi/18:47: ”Pada hari Ini kami tutup mulut mereka; dan
berkatalah kepada kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka
terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” (Q.S. al-Kahfi/18:47)
Setelah selesai pemeriksaan dan perhitungan,
selanjutnya amal perbuatan itu ditimbang untuk diketahui secara pasti
keberadaan amal baik dan buruknya. Penimbangan
dilakukan seadil-adilnya, tanpa ditambah atau dikurangi sedikit pun,
karena nantinya sekecil apa pun kebaikan dan keburukan yang dilakukan manusia
akan mendapatkan balasan yang setimpal. Hari penimbangan amal perbuatan manusia
itu disebut yaumul mizan.
4.
Yaumus Shirath, Setelah
ditimbang amal perbuatannya, untuk menerima balasan yang sebenar-benarnya atas
amal perbuatannya, setiap manusia disaratkan berjalan melewati Sirathal mustakim ( jembatan yang lurus
yang menurut riwayat amat sangat kecil dan tajamnya tujuh puluh kali lipat dari
pisau cukur). Bagi orang yang banyak beramal baik, maka akan dapat melewati
jembatan atau ash sirath tersebut dengan selamat, tetapi bagi orang yang banyak
beramal buruk maka akan terjatuh dari jembatan tersebut dan akhirnya dimasukkan
ke dalam neraka selama-lamanya.
5.
Yaumul Jaza’ . Yaumul jaza’ adalah hari
dimana manusia mulai menerima pembalasan yang sebenar-benarnya dari semua amal
perbuatannya di dunia, yakni masuk surga atau neraka. Surga adalah suatu tempat yang disediakan sebagai pembalasan bagi setiap orang
yang beriman dan beramal sholeh, Ia akan mendapatkan tempat di surga dan
kenikmatan yang tak terhingga. Sedangkan Neraka adalah tempat yang
sengsara dan hina sehingga tak dapat digambarkan dengan pancaindera, dan itu
disediakan sebagai balasan orang yang tidak mau beriman kepada Allah SWT.
0 komentar:
Posting Komentar