Abu Bakar memangku jabatan khalifah berdasarkan pilihan yang
berlangsung sangat demokratis di muktamar Tsaqifah Bani Sa’idah, memenuhi tata
cara perundingan yang dikenal dunia modern saat ini. Kaum Anshar menekankan
pada persyaratan jasa (merit), mereka mengajukan calon Sa’ad Ibn Ubadah. Kaum
muhajirin menekankan pada persyaratan kesetiaan, mereka mengajukan Abu Ubaidah
Ibn Jarrah.2 Sementara itu Ahlul bait menginginkan agar Ali Ibn Abi Thalib
menjadi khalifah atas dasar kedudukannya dalam islam, juga sebagai menantu dan
karib Nabi. Hampir saja perpecahan terjadi. Melalui perdebatan dengan beradu
argumentasi, akhirnya Abu Bakar disetujui oleh jama’ah kaum muslimin untuk menduduki
jabatan khalifah.
Sebagai kahlifah pertama, Abu Bakar dihadapkan pada keadaan masyarakat
sepeninggal Muhammad SAW. Meski terjadi perbedaan pendapat tentang tindakan
yang akan dilakukan dalam menghadapi kesulitan yang memuncak tersebut,
kelihatan kebesaran jiwa dan ketabahan batinnya. Seraya bersumpah dengan tegas
ia menyatakan akan memerangi semua golongan yang menyimpang dari kebenaran
(orang-orang yang murtad, tidak mau membayar zakat dan mengaku diri sebagai
nabi).
Kekuasaan yang dijalankan pada massa khalifah Abu Bakar, sebagaimana
pada masa Rasululllah, bersifat sentral; kekuasaan legislatif, eksekutif, dan
yudikatif terpusat ditangan Khalifah. Selain menjalankan roda pemerintahan,
khalifah juga melaksanakan hukum,. Meskipun demikian, seperti juga Nabi
Muhammad SAW, Abu Bakar selalu mengajak sahabat-sahabatnya bermusyawarah.
Setelah menyelesaikan urusan perang dalam negeri, barulah Abu Bakar
mengririm kekuatan ke luar Arabia. Khalid Ibn Walid dikirim ke Irak dan dapat
menguasai Al-Hiyah di tahun 634 M. Ke Syria dikirim ekspedisi dibawah pimpinan
empat jendral yaitu Abu Ubaidah, Amr Ibn ’Ash, Yazid Ibn Abi Sufyan, dan
Syurahbil. Sebelumnya pasukan dipimpin oleh Usamah yang masih berusia 18 tahun.
Baca juga postingan/artikel terkait di bawah ini;
- Perkembangan Islam pada masa Rasulullah yang meliputi dua fase, yaitu fase Makkah dan fase Madinah.
- Perkembangan Islam pada masa Khulafaurrasyidin yang meliputi; perkembangan Islam pada masa Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq 11-13 H/ 632-634 M, perkembangan Islam pada masa Khalifah Umar Ibn Al-Khaththab 13-23 H/634-644 M, perkembangan Islam pada masa Khalifah Ustman Ibn Affan 23-35 H/644-656 M, dan terakhir adalah perkembangan Islam pada masa Khalifah Ali Ibn Abi Thalib 35-40 H/656-661 M.
- Perkembangan sejarah Islam pada masa sesudah Khulafaurrasyidin, yang meliputi dua materi pokok yaitu pada masa Daulah Bani Umayyah dan pada masaDaulah Bani Abbasiyah dan kemunduran yang terjadi dalam perkembangan peradabanIslam pada masa Daulah Bani Umayyah dan pada masa Daulah Bani Abbasiyah.
- Sejarah masuknya Islam di Indonesia/Nusantara.
0 komentar:
Posting Komentar