1. Kedua Mempelai Harus
Sama Sama Manusia
Kalau
suaminya manusia istrinya kambing,
pastinya
tidak akan bahagia :)
Tapi
bukan itu maksudnya...
Rumah
tangga akan bahagia jika suami istri memahami bahwa pasangannya itu adalah manusia biasa yang bisa
saja berbuat salah, bisa lupa, suka keliru. Istri kita bukan malaikat yang tercipta automaticly untuk taat dan patuh kepada Ilahi Robbi… sebaliknya, istri juga harus mengerti bahwa
suaminya ini bukan Nabi yang Ma'shuum
(terpelihara dari dosa)…
dari
sini akan tumbuh pengertian, saling memahami kekurangan, tidak hanya menerima
dan menuntut
kesempurnaan pasangan.
2. Keduanya
Harus Sama Sama Hidup…
Walaupun
pasangannya yang cantik jelita, semampai bak luna maya, manis seperti asmiranda,
keibuan laksana dewi sandra, cute kayak marshanda, . ternyata sudah tidak hidup
alias mayat, tentu tidak akan bahagia :)
Maknanya, keduanya harus
mengerti what's a life …? Hidup itu kumpulan suka duka, paket senang
susah, jika dulu bermimpi akan punya rumah luas serba putih, bertatakan rumput
hijau, kolam air terjun menghiasi pekarangan rumah, anak anak lucu bermain bola
bersama ayah… itu kan cuma
impian dan harapan… tapi apa yang terjadi ketika sudah berumah tangga..? ini
hidup meen…
Realita berkata lain…
jangankan rumah luas serba putih,,, yang ada biasanya yaa –Maaf— ngontrak dulu
lah, boro boro kolam ikan berair terjun, yang pasti air terjunnya cuma kalau sedang hujan
besar aja alias air nerjun karna bocor.. gak papa… inikan hidup yang butuh
perjuangan, suami istri harus menyadari ini agar tidak mudah putus semangat,
terus berjuang dan berjuang, apapun adanya suami kita, ketika ijab qobul sudah
dilakukan maka sang istri harus dengan tegar mendampinginya, kalau perlu sambil
berkata : "bang, mas, a', kanda…apapun yang terjadi,, aku kan tetap
mendampingimu sampai perahu ini tiba di pantai kebahagiaan.. pokoknya makan gak
makan yang penting makan baang…" (hehehe…). Begitupun sebaliknya, suami
harus menyadari hidup ini sebuah pergerakan, mana mungkin harapan masa muda itu
terwujud jika hanya berpangku tangan..? sehingga suami akan memiliki semangat
kerja yang tinggi untuk bisa menjadikan " HIDUP INI LEBIH HIDUP…"
Arti
lainnya lagi adalah dan ini syarat utama meraih bahagia, yaitu suami istri
haruslah HIDUP IMANNYA, HIDUP IBADAHNYA, kalau dalam bahasa agama MU'AASYAROH
BIL MA'RUF (bergaul dengan baik), NAWWIRUU BUYUUTAKUM BISSHOLATI WA
TILAAWATIL QUR-AAN (hidupkan rumahmu dengan shalat dan tilawatil qur-an), …
3. Keduanya Harus Berbeda Jenis Kelamin.(
Mohon maaf, hubungan sejenis tidak akan pernah meraih bahagia Walau mungkin
terlihat pasangan itu tertawa ceria, karena memang fitrahnya laki laki ya
berpasangan dengan wanita. )
Maknanya
adalah, masing masing fihak menyadari peran dan fungsinya, apa peran suami dan
bagaimana fungsi seorang istri…gitu. Ketika peran ini tidak jelas dan tidak
disepakati. Maka konflik akan banyak… Suami menjadi bapak yang mengayomi dan
memiliki tanggung jawab tinggi, suami adalah ayah bagi anaknya… Istri adalah
partner utama suami, ibu dan guru bagi putra putrinya…
WaLLOHU
a'lam bi showwab
Copas
dari sebuah Group di facebook; afwan,
saya lupa groupnya…
0 komentar:
Posting Komentar