Alon rider – Harusnya kemarin adalah acara pembersihan akuarium yang
rutin dilakukan seperti biasa. Harusnya juga, kegiatan bersih-bersih tadi
berjalan lancer juga seperti biasa. Maklum, sudah lebih dari setahun benda
bening terbuat dari kaca dan berisi air itu nongkrong di pojokan ruang. ( bagi
yang ingin tahu awal pembuatan akuariumnya, bisa dibaca di link akhirnya punya akuarium juga ini ).
Namun yang terjadi ternyata tidak seperti yang diharapkan. Seperti
biasa, yang dilakukan pertama adalah menguras air. Tidak lupa juga sekalian
kotoran yang mengendap dibersihkan pake selang kecil yang dipakai buat nguras
tadi. Ketika air akuarium mulai berkurang, seperti biasa pompa mini yang ada di
dalam akuarium saya matikan ( biasanya kemudian diambil untuk dibersihkan ).
Sampai di sini semua masih lancar. Bahkan sampai proses pengisian kembali,
semua masih lancar. Pompa akuarium-pun juga sama, tidak tampak ada masalah.
Hingga akhirnya ketika si pompa kembali dipasang. Ketika dihubungkan
ke steker, si pompa cuma mengeluarkan suara berderak-derak. Tidak seperti biasa
yang langsung serrr airnya mengalir
lancar. Tidak cuma itu, kemudian terdengar suara letupan kecil.
Segera saya cabut sambungan listrik. Ketika pompa saya angkat tercium
bau terbakar, ada yang korslet pastinya. Dan yang pastinya lagi, si pompa sudah
tidak akan bisa digunakan.ya bisa dimaklumi, benda kecil ini sudah bekerja
tanpa henti 24 jam sehari selama setahun lebih, kalau rusak ya wajar…
Akhirnya saya putuskan yo wislah,
tidak usah pake pompa air dulu. Males rasanya musti keluar rumah 7 kilo ke
Pasar Depok Solo ( maklum tempat ini yang paling dekat juga paling komplit kalo
untuk urusan ubo rampe pelihara ikan di Solo, bukan hanya melulu pasar burung
). Untuk pompa kan bisa nunggu 2 atau 3 hari, sekalian besok mampir sepulang
ngantor.
Tapi sepertinya terror itu dimulai dari keputusan ini. Semua berjalan
seolah biasa saja, air masih bening, ikan juga terlihat berenang-renang riang… hallah…
Hingga….
Ba’da ‘isya terlihat beberapa ikan mulai berenang terus dipermukaan
akuarium. Saya pikir tidak masalah. Hingga akhirnya ketika tengah malam sudah
lewat, saya dengar bunyi-bunyi berkecipak yang semakin keras dan sering. Karena
penasaran, coba saya tengok apa yang terjadi. Dan… 2 penghuni akuarium sudah
terbaring di dasar, sementara yang lain tampak berenang-renang lemas
dipermukaan. Ikan sapu-sapu yang biasanya diam tak bergerak juga terlihat
naik-turun seperti kehabisan nafas.
Langsung saya paham, pasti oksigen di dalan tangki akuarium sangat
minim. Ikan-ikan itu pasti serasa dicekik karena tiak bisa bernapas.
Segera saya ambil ember, mengisinya dengan air, membuatnya mendapat
tetesan kecil terus-menerus di bawah kran, mencoba menyelamatkan yang masih
tersisa. Meski saya sendiri tidak terlalu yakin… L ( tapi daripada tidak… )
Esoknya, satu ekor lagi menyusul mati. Alhamdulillah, 4 ekor terlihat
sehat + 1 ekor sapu-sapu..
Selanjutnya terpaksa akuarium dikuras lagi, dan pergi 7 kilo buat beli
pompa akuarium yang baru…
Well, apa hikmah yang bisa didapat kali ini; jangan pernah merasa
males, terutama bila berkaitan dengan makhluk yang ada dalam perawatan kita…
#maaf..
0 komentar:
Posting Komentar