Aku, dan apa yang ada di sekitarku...

Selasa, 18 November 2014

Posted by ashidqy hayun on 11.16 in , , | No comments
Beberapa hari lalu ada seorang teman di BBM yang memasang DP pose masa kuliah dulu. Saya lupa-lupa ingat ( malah tidak ingat sekali ternyata ) foto itu diambil ketika sedang ada kegiatan apa. Yang jelas banyak dari kami ada di gambar DP tersebut. It’s fine, tidak masalah. Tapi yang jadi masalah menurut saya adalah status yang bersangkutan beberapa detik kemudian, “Kau mantan terindahku..”
So, kenapa harus bermasalah? Ya karena dari sekian banyak laki-laki di DP itu, Cuma saya yang pernah menjalin ikatan dengan ‘dia’… hehehe… [ ketahuan nich…. ]
Ya ampun, selama ini masih juga dikenang-kenang. 15 tahun lebih, hubungan yang seingat saya cuma sekitar 3 bulan, mungkin kurang malah. Bukankah dia sesudah itu pernah menjalin hubungan dengan beberapa orang. Lalu kenapa musti saya?
Lalu kenapa saya juga musti ribut? Bukan ribut sebenarnya, hanya merasa sedikit terganggu saja. karena terus terang kejadiannya bukan hanya tentang depe ini saja. Ada beberapa kali peristiwa yang hampir sejenis. Pernah dulu by SMS, mungkin karena saya agak cuek berhenti dengan sendirinya. pernah juga lewat Facebook, kalo yang ini saya blokir [ hehehe ]. Nah sekarang via BBM… dan dari beberapa teman juga, saya sedikit tahu tentang kondisi yang sebenarnya. Dan saya hanya bisa mendoakan dia…
monyet+kacang+toples+ebnu
Saya jadi ingat beberapa tahun lalu pernah membaca sebuah buku yang ( maaf judulnya lupa ) pada salah satu bab-nya menceritakan tentang cara unik suku di Afrika ketika berburu monyet/kera. Mereka berburu bukan dengan panah, bukan dengan tombak, bukan pula dengan senapan. Mereka berburu tidak dengan alat-alat tadi. Karena kalau dengan alat tersebut, hewan buruan mereka akan sangat mungkin tertangkap dalam kondisi mati. Jika itu yang terjadi, maka harga jual hewan buruan mereka akan jauh lebih murah dibanding jika hewan buruan tersebut masih dalam keadaan hidup. Lalu dengan cara apa mereka melakukannya? Mereka berburu hanya dengan umpan beberapa butir kacang. Kacang? Iya bener kacang.
Caranya cukup sederhana sekali. Dengan perangkat tambahan yang berupa toples yang bermulut sempit. Toples tadi ditanam terlebih dahulu ke dalam tanah dan dipastikan kalau si toples tidak mungkin tertarik keluar dengan mudah. Selanjutnya, beberapa butir kacang dimasukkan ke dalam toples tadi. Diberi sedikit aroma, dan si pemburu hanya tinggal menunggu si monyet terjebak perangkap. Prosesnya seperti ini, ketika si monyet melihat beberapa butir kacang di dalam toples, mereka akan berusaha mengambilnya. Tapi tangan mereka yang menggenggam kacang sangat tidak dimungkinkan untuk bisa lepas dari toples. Jadi sang pemburu tinggal berjalan saja kemudian melemparkan jala ke arah si monyet. Dan si monyet pun tertangkap hidup-hidup.
Terus apa hubungannya Depe mantan sama cerita nangkap monyet?
Ya dihubung-hubungkan saja. Begini penggambarannya, anggap saja ‘kacang’ adalah masa lalu. Lalu ‘monyet’ adalah diri kita. Yups, yang cerdas pasti langsung nemu hubungannya. Seandainya saja si monyet mau melepaskan kacang yang digenggamnya, pasti dia bisa lari menghindari jeratan jala sang pemburu. Demikian juga halnya dengan kita. Seberapa kuat sebenarnya kita menggenggam masa lalu kita, itu yang akan menentukan bisa tidak kita lari dari toples kecil kita.
Semuanya kembali pada kita. Keikhlasan kita untuk melepas masa lalu, menjadikan kenangan hanyalah sekedar kenangan, tidak lebih.
Namun sekali lagi semua memang kembali ke individu masing-masing. Seberapa ingin kita mempertahankan ‘kacang’ kita, selama itu pula kita akan terjebak dalam toples yang mungkin seiring waktu akan terlalu berat untuk diangkat.
Tapi mungkin itulah sebenarnya diri kita. Kita mungkin saja masih bersikap seperti seekor monyet dalam cerita di atas. Kita terus menggenggam erat sesuatu hal yang sangat kecil. Tapi dari hal kecil itu akhirnya kita terpaksa harus membawa ‘toples’ di tangan kita kemana-mana.
Sahabatku, teman-temanku, mungkin juga mantan pacarku [ :-p ] mudah-mudahan kita bukanlah seekor monyet bodoh yang terjebak di toples hanya karena mempertahankan sebutir kecil kacang. Semoga kita bisa dengan ikhlas melepas segala tetek bengek ‘kacang’ yang menganjal dalam hati kita, sehingga kita bisa mampu melangkah bebas dan ringan tanpa perlu membawa ‘toples’ yang mengatas namakan kenangan, masalah, dendam, atau hal lain yang sejenis dengan hal-hal tersebut.

Teman-temanku, sahabatku, ayo lepaskan ‘kacang’nya dan berlarilah…!!



#ayo Eb, lari yang kencang…!!! hhehehe…

0 komentar:

Posting Komentar

Search Our Site