Aku, dan apa yang ada di sekitarku...
  • This is Sarimind's Blog

    Bertempurlah, Bertarunglah dalam kenyataan, Meski kau tahu akan ada kekalahan, Yakinlah; darahmu takkan sia-sia..... ( gola gong )

  • This is Sarimind's Blog

    Wahai hati, Bersabarlah dalam menanti. Yakinlah janji-Nya adalah pasti, Pada akhirnya kebahagiaanlah yang kelak kan diraih. Wahai jiwa, Tenanglah dalam lara, Percayalah bahwa janji-Nya adalah nyata. Jangan pernah ragu dengan kehendak-Nya...

  • This is Sarimind's Blog

    Take a time to THINK, it's the source of power. Take a time to READ, it's the foundation of wisdom. Take a time to QUIET, it's the oportunity to seek God. Take time to DREAM, it's the future made of. Take time to PRAY, it's the greatest power on earth.

Jumat, 28 Februari 2014

Posted by ashidqy hayun on 10.03 in | No comments
A. SYARAT-SYARAT WUDHLU
1.  Niat (adanya di dalam hati dan tidak dilafadzkan dengan ucapan).
2.  Membaca bismillah ketika akan berwudlu.
3.  Air yang digunakan harus tohur (suci dan mensucikan), maka tidak sah berwudlu dengan air yang najis.
4.  Menghilangkan hal-hal yang mengahalangi sampainya air ke kulit. 
5.  Jika seseorang selesai dari buang hajat maka dia harus bersuci dahulu sebelum berwudlu 

tata cara wudhu

 
B. RUKUN-RUKUN WUDHLU 
Rukun-rukun yang disepakati ada enam yaitu :
1.  Mencuci wajah
2.  Mencuci tangan
3.  Mengusap kepala
4.  Mencuci kedua kaki
5.  Tertib
6.  Muwalah (bersambungan)
 
C. SUNNAH - SUNNAH WUDHLU
Wudlu memiliki sunnah-sunnah yang banyak :
1.  Bersiwak, sebagaimana sabda Rosulullah   
      ْ"Kalau bukan karena akan memberatkan umatku maka akan aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan berwudlu.”
2.  Mencuci kedua tangan sampai pergelangan tangan sebelum berwudlu 
3.  Mencuci anggota-anggota wudlu sebanyak tiga kali. (sedangkan mengusap kepala yang sering dilakukan Nabi    adalah sekali)
4.  Menyela-nyela jenggot yang tebal  
5.  Menyela-nyela jari-jari kaki dan jari-jari tangan, karena Rasulullah   bersabda:
      "Celah-celahilah jari-jemari kamu".  [Riwayat Abu Daud dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud (629)] 
6.  Dalk (menggosok)
Yang dimaksud dengan  dalk yaitu menggosok anggota wudlu (yang telah terkena air)  dengan menggunakan tangan (sebelum anggota wudlu tersebut kering). 
     Dari Abdullah bin Zaid Ra berkata : “Bahwasanya Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam didatangkan air kepada beliau (sebanyak) dua per tiga mud, lalu beliau mendalk (menggosok) kedua lengannya.” (Hadits shohih riwayat Ahmad dan dishohihkan oleh Ibnu Khuzaimah)
7.  Mendahulukan tangan kanan daripada yang kiri dan kaki kanan daripada kaki kiri.
      Sebagaimana sabda Rosulullah   dalam hadits Abu Huroiroh :
      “Jika kalian berwudlu maka mulailah dengan bagian kanan kalian”  (Hadits shohih dikeluarkan oleh Imam Ahmad, Baihaqi, Thobroni dan Ibnu Hibban dan dishohihkan oleh Ibnu Khuzaimah  dan dihasankan oleh Imam Nawawi) 
8.  Berdo'a setelah berwudlu. 
9.  Menggunakan air wudlu dengan hemat, Yang afdol adalah berwudlu tiga-tiga kali namun tidak boros dan berlebih-lebihan dalam menggunakan air, baik ketika wudlu maupun ketika mandi.
      "Barangsiapa mencuci lebih  (dari tiga kali) maka ia telah berbuat kesalahan dan kezhaliman". [Riwayat Abu Daud dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Al Irwa' (117)]

D. HAL - HAL YANG MEMBATALKAN WUDHLU 

Wudhu seorang muslim batal karena hal-hal berikut ini : 
1.  Keluarnya sesuatu dari qubul atau dubur, baik berupa air kecil atau- pun air besar.
2.  Keluar angin dari dubur (kentut).  
3.  Keluar Madzi
4.  Darah Istihadlah (haid)
5.  Hilang akalnya, baik karena gila, pingsan, atau mabuk 
6.  Tidur yang nyenyak hingga tidak menya-dari apa yang keluar darinya. Adapun tidur ringan yang tidak menghilangkan perasaan, maka tidak membatalkan wudhu.
7.  Menyentuh kemaluan dengan tangan dengan syahwat, apakah yang disentuh tersebut kemaluan-nya sendiri atau milik orang lain, karena Rasulullah   bersabda: 
"Barangsiapa yang menyentuh kemaluannya hendaklah ia berwudhu". [Riwayat Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Al-Albani.]   
8.  Memakan daging unta, karena ketika Rasulullah   ditanya: 
      "Apakah kami harus berwudhu karena makan daging unta? Nabi menjawab : Ya." [Riwayat Muslim]. 

E. HAL- HAL YANG HARAM DILAKUKAN OLEH YANG TIDAK BERWUDHLU

Apabila seorang muslim berhadats kecil (tidak berwudhu), maka haram melakukan hal-hal berikut ini: 
1.  Menyentuh mushaf Al-Qur'an, karena Rasulullah   mengatakan di dalam suratnya yang beliau kirimkan kepada penduduk negeri Yaman : "
      "Tidak boleh menyentuh Al-Qur'an selain orang yang suci". [Riwayat Ad-Daruqutni dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Al Irwa' (122)] 
      Adapun membaca Al-Qur'an dengan tidak menyentuhnya, maka hal itu boleh dilakukan oleh orang yang berhadats kecil.
2.  Mengerjakan shalat. Orang yang berhadats tidak boleh melakukan shalat kecuali setelah berwudhu terlebih dahulu, karena Rasulullah   bersabda: 
      "Allah tidak menerima shalat yang dilakukan tanpa wudhu". [Riwayat Muslim]

      Boleh bagi orang yang tidak berwudhu melakukan sujud tilawah atau sujud syukur, karena keduanya bukan merupakan shalat, sekalipun lebih afdhalnya adalah berwudhu sebelum melakukan sujud.
3.  Melakukan thawaf. Orang yang berhadats kecil tidak boleh melakukan thawaf di Ka`bah sebelum berwudhu, karena Rasulullah   telah bersabda : 
      "Thawaf di Baitullah itu adalah shalat". [Riwayat Turmudzi dan dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Al- Irwa' (121)] 
      Dan juga karena Nabi j berwudhu terlebih dahulu sebelaum melakukan thawaf. [Muttafaq ‘alaihi] 

F.  PERKARA-PERKARA YANG DISUNNAHKAN UNTUK BERWUDHLU 

1.  Ketika berdzikir dan berdo’a kepada Allah Ta’ala
2.  Ketika akan tidur 
3.  Setiap kali berhadats 
4.  Setiap akan sholat (walaupun belum batal wudlunya)
5.  Ketika mengangkat mayat
6.  Setelah muntah
7.  Karena memakan makanan yang tersentuh api (dibakar)
8.  Orang yang junub ketika akan makan 
9.  Karena ingin mengulangi jimak
10. Ketika orang yang junub ingin tidur namun tidak mandi junub
Posted by ashidqy hayun on 09.24 in | No comments
Dalam surat An-Nisaa ayat 36 Allah SWT berfirman,

ayat alquran
Q.S. annisa : 36

''Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.'' (QS 4:36).

Ayat di atas secara rinci menjelaskan tentang dua akhlak yang harus dimiliki manusia.

Pertama, akhlak kepada Allah, yaitu untuk beriman dan bertakwa kepada Allah dengan melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi segala apa yang dilarang-Nya, serta memurnikan keimanannya dengan jalan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Mengenai mempersekutukan Allah (syirik), Allah menegaskan masalah ini dalam firman-Nya,



 ''Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.'' (QS 4:48).

Kedua, akhlak kepada sesama manusia, yaitu untuk selalu berbuat baik (ihsan).
Berbuat baik, sebagaimana dijelaskan pada ayat di atas, tidak memiliki batasan. Artinya, nilai-nilai ihsan merupakan nilai-nilai yang universal yang tidak terfragmentasikan oleh batasan apa pun, bahkan agama atau musuh sekalipun. Perhatikan firman Allah SWT,

ayat alquran


''Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.'' (QS 60:8).

Rasulullah pun telah mencontohkan perbuatan baik yang patut untuk diteladani oleh setiap manusia. Dalam suatu hadis beliau menjelaskan, ''Janganlah kamu saling membenci dan janganlah kamu saling mendengki, dan janganlah kamu saling menjatuhkan. Dan, hendaklah kamu menjadi hamba Allah yang bersaudara dan tidak boleh seorang Muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari.'' (HR Anas).

Berbuat baik kepada sesama, pada hakikatnya, merupakan wujud dari rasa kasih sayang dan buah dari keimanan yang benar. Tanpa ada dua hal tersebut, maka kebaikan yang tercipta biasanya merupakan kebaikan semu.

Firman Allah SWT,

firman allah
alquran
ayat 26

 

''Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap sedikit pun.'' (QS 14:24-26).

 Karenanya, mari kita pupuk keimanan dengan benar agar dapat menciptakan dan menghasilkan buah kebaikan yang dapat dirasakan oleh siapa pun. Ingatlah, pesan Rasulullah SAW bahwa 'sesungguhnya manusia yang terbaik adalah yang paling bermanfaat bagi yang lainnya'. Wallahu a'lam bis-shawab.

 (Mulyana) sumber : republika

Kamis, 27 Februari 2014

Posted by ashidqy hayun on 10.45 in | No comments

mgmp
Alhamdulillah, sebagai tindak-lanjut dari pertemuan (beberapa) Guru PAI yang dimotori oleh Bapak Suharta, S.Ag, M.Pd pada hari Senin, 17 Februari 2014 di ruang Lab. IPA SMP Negeri 1 Jumantono, akhirnya terlaksana juga rencana pertemuan MGMP PAI SMP Pokja 3 Kabupaten Karanganyar di SMP Negeri 1 Jumantono pada Rabu 26 Februai 2014. Bukan hal yang istimewa sebenarnya, karena pertemuan semacam ini adalah sesuatu yang sudah terbilang rutin. Yang tidak biasa adalah pelaksanaannya yang baru pertama kali untuk tahun ajaran ini. Bukan hal yang mudah memang untuk mengumpulkan seluruh anggota MGMP PAI Pokja 3 pada tahun ajaran 2013-2014 kali ini. Hal ini dikarenakan padatnya kesibukan di sekolah masing-masing. Harap dimaklumi juga karena tahun ajaran ini adalah tahun akreditasi. Lumayan banyak juga SMP di Kabupaten Karanganyar yang jatuh tempo untuk melaksanakan penilaian akreditasi. Hal-hal seperti inilah yang membuat pelaksanaan MGMP sedikit terkendala.
mgmp pai
Bertempat di Mushola SMP N 1 Jumantono, pertemuan yang terkesan sangat sederhana kali ini diagendakan sebagai acara pembuka pada kegiatan MGMP PAI pokja 3 Kabupaten Karanganyar yang meliputi 4 Kecamatan, yaitu; Jumantono, Jumapolo, Jatipuro dan Jatiyoso. Sebagai pertemuan pembuka, Alhamdulillah Bapak Djahidul Wa’di sebagai pengawas PAI SMP di Kabupaten Karanganyar berkenan hadir untuk memberikan sedikit pengarahan mengenai tugas dan tanggungjawab Guru Pendidikan Agama Islam.
Selanjutnya acara dilanjutkan dengan pembahasan mengenai UASBN ( Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional ) untuk mata pelajaran Agama Islam, tentang POS UASBN ( Prosedur Operasional Standar UASBN ) dan juga pembahasan mengenai lingkup materi yang akan di ujikan dalam UASBN tersebut sebagaimana yang terdapat dalam kisi-kisi UASBN PAI tahun ajaran 2013 – 2014. Tak lupa juga ikut dibahas mengenai Ujian Praktik yang Insyaallah akan dilaksanakan mulai tanggal 3 bulan Maret 2014 sebagai rangkaian dari Ujian Akhir Sekolah tahun 2013-2014.
mgmp pai karanganyar
Akhirnya setelah seluruh pembahasan dilaksanakan, dan diteruskan dengan acara sharing dari masing-masing sekolah mengenai kendala yang ditemui selama melaksanakan proses belajar mengajar, juga coba dishare mengenai program kegiatan keagamaan yang telah dilaksanakan oleh beberapa sekolah dan mungkin bisa dilaksanakan di sekolah lain. Setelah seluruh rangkaian acara terlaksana, akhirnya pada pukul 11.30 WIB pertemuan MGMP PAI Pokja 3 kali inipun ditutup dengan harapan bahwa apa yang telah diperoleh pada pertemuan kali ini bisa membawa hal yang positif bagi perkembangan Pendidikan Agama Islam di Pokja 3 Kabupaten Karanganyar khususnya, dan di Kabupaten Karanganyar pada umumnya.
Insyaallah…. Amiiiin…..

MGMP PAI Pokja 3 Kabupaten Karanganyar; Sederhananya sebuah Pertemuan
Posted by ashidqy hayun on 10.35 in | 1 comment
Bahaya Meninggalkan Sholat
 

Shalat
Wahai Saudaraku. Mari kita renungkan bersama-sama. Mengapa masih saja kita menganggap enteng sholat. Sedangkan jika kita tahu betapa besar azab serta balasan meninggalkan satu saja waktu sholat, pasti kita akan menangis karena sangat menyesal.
Saudaraku, mari sama-sama kita tanamkan satu kesadaran dalam hati kita. Bayangkan seandainya kita berada dalam siksa api neraka, barulah kita akan menyesal dan semuanya pasti sudah terlambat. Dunia ini sudah makin tua. besok lusa kiamat akan tiba. Masih sempatkah kita? Coba mari kita renungkan saudaraku...

Bahaya Meninggalkan Solat Fardu Lima Waktu

Subuh – Allah SWT akan mencampakkan kita kedalam neraka Jahannam selama 60 tahun. Saudaraku, 1 tahun di akhirat tidak sama dengan dunia. Jika 1 tahun di dunia yang dalam hitungan kita adalah 364 atau 365 hari sudah kita rasakan lama, di akhirat kelak 1 tahun sama dengan 60,000 tahun di dunia. MasyaAllah. 7 keturunan pun kita belum akan lepas 1 tahun jika kita hidup di akhirat.
Zuhur – Dosanya sama seperti membunuh 1000 orang muslim. Sedangkan membunuh seorang orang Islam saja kita akan dicampakkan ke neraka, bayangkan kita telah membunuh 1000 orang muslim. Betapa besar azab bagi kita. Begitu mudah kita mencari dosa tersebut hanya dengan meninggalkan solat Zuhur yang mana jika dilakukan, 10 menit pun mungkin tak sampai.
Asar – Dosanya sama seperti meruntuhkan Ka’abah. MasyaAllah, sanggupkah kita meruntuhkan kiblat umat Islam? Renungkan, sudah berapa kali kita meninggalkan solat asar dengan sengaja? Dan renungkan juga sudah berapa kali kita meruntuhkan Ka’abah.
Maghrib – Dosanya sama seperti berzina dengan ibu atau bapak kita sendiri.
Isyak – Allah SWT berfirman “Hai orang yang meninggalkan solat Isya’, sesungguhnya  Aku tidak akan ridho engkau tinggal dibumiKu dan menggunakan nikmat-nikmatku, segala yang digunakan dan dikerjakan adalah berdosa kepada Allah SWT.”
Saudaraku sesama muslim, jika anda membaca artikel ini dan anda masih menghirup udara untuk bernafas. Adakah udara itu diridhoi oleh Allah SWT?
Jika saja Allah mengenakan biaya 100 Rupiah saja setiap kali kita menghirup udara, mungkin hal itu baru akan menyadarkan kita


Di antara azab bagi mereka yang meninggalkan solat:

Dunia
1. Allah SWT menghilangkan berkat dari usaha dan rezekinya.
2. Allah SWT mencabut nur orang-orang mukmin (soleh) daripada (wajah) nya.
3. Dia akan dibenci oleh orang-orang yang beriman.

Sakaratul Maut
1. Ruh dicabut ketika ia berada didalam keadaan yang sangat haus.
2. Dia akan merasa amat azab/pedih ketika ruh dicabut keluar.
3. (su’ul khatimah)
4. Dia dikhawatirkankan akan hilang imannya.

Alam Barzakh
1. Dia akan merasa sangat susah (untuk menjawab) pertanyaan (serta akan menerima hukuman) dari Malaikat Mungkar dan Nakir yang sangat menggerikan.
2. Kuburnya akan menjadi cukup gelap gulita.
3. Kuburnya akan menghimpit/menyempit sehingga semua tulang-tulang rusuknya berkumpul (seperti jari bertemu jari)
4. (Siksaan binatang-binatang seperti ular, kala jengking dan lipan)
Hari Qiamat
1. Hisab bagi dirinya akan menjadi sangat berat
2. Allah SWT sangat murka kepadanya.
3. Allah SWT akan menyiksanya dengan api neraka.
Catatan : Saudara-saudaraku, ingatlah, jangan kita menganggap solat berjamaah itu satu perkara kecil karena ia termasuk dalam sunah mu’akkadah yang sangat dituntut – ada yang mengatakan ia adalah fardhu kifayah.
Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum
Sumber**
Maaf ...kemarin abis gugling lupa nyimpen linknya
Dengan beberapa perubahan

Selasa, 25 Februari 2014

Posted by ashidqy hayun on 10.13 in | No comments
Ini Semua gara-gara si Wildan sebenarnya. Tapi kalo dirunut, memang dulu pernah sih waktu masih nge-kost pas kuliah sempat kepikiran gimana ya caranya ngilangin stress mikir tugas yang bejibun dan rasanya ndak habis-habis itu. Pernah kepikiran buat beli play station (Pe Es), tapi kalo dilogika ( hehehe…) malah bikin repot nanti, lagipula apa malah ndak menghabiskan waktu main-main Pe Es begituan, malah makalah dan tugas paper dari dosen berantakan pula nanti… Lagipula alasan sebenarnya beli Pe Es juga bukan itu ding, dananya itu lho yang eman-eman… hahahaha…..
Trus sempat pula kepikiran buat beli sepeda, biar bisa gowes nyari udara segar tiap minggu pagi. Tapi seringnya kan bangun kesiangan, malah mubazir nanti sepedanya…
Kepikiran juga kayaknya asyik nih kalo piara hewan, yang lucu, yang bisa dijadikan hiburan. Tapi apa…. Akhirnya buat list kira-kira apa ya yang bisa dipiara di kost tanpa perlu ribet, ndak ngganggu penghuni yang lain, ndak begini, ndak begitu…. Syaratnya banyak ternyata….
Yang masuk daftar list yang pertama adalah si imut hamster. Sempat hunting juga sih, tapi pas di pasar hewan otak ini mulai berlogika lagi, mulai mikir-mikir lagi (dasar rewel), “kok bau pesing ya? Wah, bisa ngrusak mood nih…”. Niat juga yang namanya burung di daftar berikutnya, tapi kasian kalo pake kurung-kurungan segala… Berikutnya masuk si Kucing, kan tinggal comot dari tepi jalan, tapi ada temen namanya si Mahmudi yang hobi banget ma kucing, ntar malah jadi piaraan dia lagi… hufft susah juga ternyata…
At last, sampai juga ke daftar urutan; “gimana kalo piara ikan dalam akuarium?”
Pasti sip deh, praktis, g’bakal rewel kalo lupa tidak dikasih makan, g’ usah cari yang mahal, yang murah-murah aja tapi berwarna…
Dah siap banget waktu itu, tapi karena proyek skripsi lagi sibuk-sibuknya, akhirnya jadi tersingkirkan dulu… L
********(Bertahun-tahun kemudian)
Entah kenapa si Wildan suka banget dengan yang namanya ikan. Ke mana-mana pasti mintanya “Ikkam…. ikkamm” (maaf belum bisa nyebut huruf ‘N’ dengan jelas… ;-) )
anak pandai
Kalo ikut Umminya ke pasar pasti narik-narik tangan ke tempat penjual ikan hias yang kaki lima itu. Main ke tempat kakeknya, pasti pake acara mampir beli tentengan plastik berisi ikan (padahal absen ke rumah kakek itu minimal minggu sekali, bayangkan coba…) trus sampe di rumah si ikan-ikan malang tadi cukup dimasukkan toples plastik bekas snack atau apa gitu. Awalnya sih biasa-biasa saja, tapi lama-lama dipikir dipikir kok ya kasian si ikannya tadi ya… dibeli sehari dua hari trus mati… (hadewwwhhh, gimana kalo nanti di akhirat saya sebagai bapaknya diminta pertanggungjawaban ini…)
Akhirnya dibuatlah kesepakatan, “Dibikinkan akuarium saja, Bi…” usul si Ummi..
Ya wis, daripada si ikan merana, lebih baik kantong si Abi yang dijebol… nasib….
Nah, proses dimulai…
Awalnya browsing browsing dulu, Tanya-tanya pakdhe google gimana cara bikin akuarium yang baik dan benar. Cari-cari info tentang akuarium yang bagus itu seperti apa, airnya bagaimana, pasirnya, batunya, makanan ikannya, pompanya, dan lain-lain sebagainya… ( ssstttt…. Tidak lupa juga ngintip harganya… hehehe…)
Ok, time to action…
Pertama, akuarium diputuskan yang dari kaca saja. Pertimbangan lebih murah sih kayaknya daripada pake yang dari bahan lain. Trus biar jatuhnya lebih murah lagi, akhirnya pesen ditempat kiosnya tukang kaca… well, untuk ukuran 60x30x45cm si tukang minta Rp. 150.000,- ( untung kemarin baru dapat intensif tambahan dari kantor…. ). Si tukang minta waktu paling lama 1 minggu, katanya sih biar lem silikonnya lebih rekat…
Kedua, karena kebetulan tinggal di Solo jadi tempat nyari keperluan buat perlengkapan penunjang kehidupan si ikan yang komplit mau tidak mau ya larinya ke Pasar Gede ( kalo sekarang sih sudah pindah ke Pasar Hewan Depok, biar terintegrasi sama penjual burung dan hewan peliharaan lain kata pak Jokowi dulu..). ok, akhirnya blusukan nyari tempat yang jual keperluan yang dicari. Awalnya nyari pompa air dulu, diberi yang harganya Rp. 40.000 ma pedagangnya (lupa yang ukuran berapa), selang Rp. 5.000an, boks penyaringnya klo tidak kliru kemarin itu dapet yang Rp. 15.000 klo tidak salah (maklum nyari yang murah), trus spon buat nyaring kotorannya Rp. 5.000,- juga. Dah komplit, standart minimal… tapi mosok ya g pake hiasan apa-apa? Akhirnya kliling lagi.. liat tanaman air entah apa namanya, beli empat biji @Rp. 2.500,-. Trus pasir putih beli 2 plastik @Rp. 10.000,- isinya mungkin 3 kiloan ( kok kayaknya kemahalan ya? Kemarin pas googling katanya Cuma 3.000,- tok…). Dan beli juga lampu TL, Rp. 30.000,-. Wis rampung… sebenarnya sih pingin beli yang lain, tapi karena isi dompet masih harus dijalankan sampai akhir bulan, maka agenda belanja diakhiri…
Ketiga, nunggu akuarium jadi…
Keempat, kok akuariumnya belum di anter ya??
Kelima, hmmmm…. Belum dianter juga….
Keenam, akhirnya akuariumnya dateng juga. Wih, si Wildan senengnya minta ampun, pake mau dimasukin segala itu akuarium… :-P
Klo prosedurnya sih katanya si akuarium harus dicuci bersih kemudian diendapkan 1 minggu biar kondisi airnya bagus. Tapi apa mau di kata. Ada anak kecil yang tidak sabar. Akuarium di bawa masuk ke kamar mandi di bersihkan rame-rame.
akurium sederhana
Sesudah itu dibawa lagi ke ruang depan buat ditata. Tapi kalo dipikir-pikir, pasir putih 2 kantong plastik kecil apa cukup uat diratakan di dasar akuarium. Akhirnya dengan terpaksa ( darurat ini ) kebetulan ada beberapa tetangga yang sedang merenov rumahnya, minta pasir dan beberapa pecahan batu ke mereka ( lumayan daripada g’ ada ). Pasir tadi dicuci berkali-kali biar bersih, sekalian pasir yang terlalu lembut dibuang. Dan media darurat sederhana pun akhirnya siap.
<<akuariumku>>Proses pengerjaan display (bahasa apa ini) akuariumpun dimulai. Awalnya yang dimasukkan pasir item yang biasa buat campuran ngaduk semen itu. Trus biar tampak sedikit wah, diatasnya dituang pasir putih yang Cuma 2 kantong kecil itu. Diratakan ke seluruh dasar akuarium tipis-tipis. Niatnya sih biar keliatan bagus.
akuarium
Setelah tuang sana-tuang sini, akuariumpun selesai didandani. Giliran memasukkan airnya sekarang. Biar tidak rusak pake alas dari plastic/kresek dengan aliran air yang pelan. Ok, selesai sudah…
Tahap berikutnya adalah memasang pompa air dan perangkat pendukung lainnya.
Selesai sampai di sini, namanya anak kecil, si Wildan lagi-lagi tidak sabar pengen liat ikannya berenanng di dalam akuarium. Akhirnya setelah dengan susah payah diberi pengertian ( emang bisa? ) dibuatlah janji, besok pagi ikannya dimasukkan. Malam ini biar airnya mengendap dulu….
akuarium kecil
Well. Akhirnya keesokan harinya 2 ekor komet, 4 sumatra, 3 ekor ikan kecil yang entah apa namanya, 3 koki kecil, 2 tawes, 2 ekor dolar, 1 ekor ikan berwarna merah entah jenis apa, dan 1 ekor cupang  jadi para penghuni pertama….. ( lha kok pertama? Ya iyalah, namanya juga  air belum siap, beberapa hari kemudian kematian demi kematian saling menyusul… mudah-mudahan ikan-ikan itu mendapat tempat yang layak di sisi-Nya… Insyaallah, pengorbanan mereka telah membuat penghuni berikutnya bisa bertahan sampai saat ini….  ammiiiin….).
Tapi ternyata segala tetek bengek menata pasir kemarin setelah tiga hari tidak ada gunanya lagi. Ikan-ikan yang ada di dalam akuarium itu ternyata punya selera sendiri buat menata tempat tinggal mereka. Segala macam pasir yang kemarin dengan hati-hati ditaruh dan dilapisi plastic juga ketika nuang airnya, ternyata dicampur aduk oleh ikan-ikan itu seenakknya… well, mudah-mudahan mereka betah sajalah….
akuarium
L
Yach, itulah sekelumit cerita tentang akuarium kami.
Akhirnya, kesampaian juga punya akuarium….



Minggu, 23 Februari 2014

Posted by ashidqy hayun on 16.30 in | No comments
Inilah alasan kenapa perempuan Islam tidak boleh berjabat tangan dengan pria...

Lelaki inggris bertanya: "Kenapa dalam Islam wanita tdk boleh jabat tangan dengan pria?"

Syaikh menjawab: "Bisakah kamu berjabat tangan dengan ratu elizabeth?
...
Lelaki inggris menjawab: "oh tentu tidak bisa! cuma orang2 tertentu saja yg bisa berjabat tangan dengan ratu."

Syaikh tersenyum & berkata:" Wanita2 kami (Kaum muslimin) adalah para "RATU", & "RATU" tidak boleh berjabat tangan dengan pria sembarangan (yg bukan mahramnya")

lalu si inggris bertanya lagi, "Kenapa perempuan Islam menutupi tubuh dan rambut mereka?"

wanita muslim
Syaikh tersenyum dan punya 2 permen, ia membuka yang pertama terus yang satu lagi tertutup. dia melemparkan keduanya ke lantai yang kotor.

Syaikh bertanya: "Jika saya meminta anda untuk mengambil satu permen, mana yang anda pilih?"

Si inggris menjawab: "Yang tertutup.."

Syeikh berkata: " Itulah cara kami memperlakukan dan melihat PEREMPUAN kami"

- 'Kami dilihat dari sejauh mana ketaqwaan, kecerdasan dan kepandaian kami, bukan dari pesona tubuh seksi kami'

- "Segala sesuatu yang Allah SWT buat yang berharga di dunia ditutupi dan sulit untuk untuk didapatkan.

Di mana kamu menemukan berlian? Jauh di dalam tanah ditutupi dan dilindungi.

Di mana kamumenemukan mutiara? Jauh di dasar laut ditutupi dan dilindungi dalam SHELL yang indah.

Di mana kamu menemukan emas? Jalan menurun di tambang, ditutupi dengan lapisan dan lapisan batuan. kamu harus bekerja keras untuk mendapatkan mereka.

Tubuh kamu adalah suci. kamu jauh lebih berharga dari berlian dan mutiara, dan kamu harus ditutupi & dilindungi juga."

Ijal Syahrizal @Inspiring Story III on facebook
Posted by ashidqy hayun on 15.59 in | No comments
Try out kedua berlangsung tadi pagi. Aliya merasa tak mampu menyelesaikan soal-soal dengan baik. Ini membuatnya minder sekaligus cemas menghadapi ujian nasional mendatang. Siapa sih, yang tidak cemas menghadapi UN? Apalagi jika ia seorang remaja yang otaknya pas-pasan, tak disiplin belajar, dan masih suka main.
ujian nasional smp
Agar lambat sampai di rumah, Aliya memilih berjalan kaki, sambilmengumpulkan keberanian menghadapi ibu. Setibanya di rumah, wajah Aliya tampak lesu, membuat ibu iba melihatnya. Karena Aliya diam saja, ibu pun tidak menyinggung apa pun soal try out.
Sebenarnya ibu cukup bahagia memiliki anak seperti Aliya. Walau hampir 11 tahun bersekolah belum pernah mendapat rangking, tapi ia selalu naik kelas. Aliya pun memiliki sikap positif yang tak banyak dimiliki remaja seusianya. Ia merasa wajib memakai jilbab, anti pacaran, serta enggan nongkrong di mal. Itu semua membuat ibu haru dan bahagia.
Ibu tahu, akademik memang penting, tapi jadi tak begitu penting jika dibandingkan dengan keimanan. Prinsip ibu, keimanan bisa dibawa ke alam kubur, namun ijazah tidak bisa meluluskan manusia dari pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir. Akan tetapi, Ibu dan Ayah aliya menginginkan anaknya bisa bersekolah di sekolah favorit yang “hanya” menerima murid-murid pintar.
Nilai rata-rata siswa yang masuk ke sekolah tersebut di atas 9 dan harus melewati beberapa penyaringan. Sementara Aliya, nilai try out-nya saja dominan angka 7. Lalu bagaimana cara ia memenuhi harapan orangtuanya?
Aliya sadar dirinya kurang mampu menembus sekolah itu. Namun ia pun tak sanggup membayangkan kekecewaan di wajah Ayah dan Ibu jika ia tak diterima di sekolah unggulan tersebut.
Aliya menulis kegelisahan hatinya di buku diary.
Dear diary, kamu tahu, betapa tak enaknya jadi anak yang otaknya pas-pasan. Sudah bertekad belajar sungguh-sungguh, masih saja ketiduran semalam suntuk. Hasilnya, aku hanya mendapat nilai 6 atau 7.
Menurutku, sekolah yang baik itu sekolah yang mampu mendidik anak-anak yang tidak pintar menjadi pintar. Dari yang tidak disiplin menjadi disiplin. Dari yang berotak udang kayak aku ini menjadi otak lobster.
Seharusnya sekolah untuk para bintang itu ditutup saja. Sebab sekolah semacam itu hanya menerangi bintang. Anak yang diasah hanya yang sudah pintar. Guru-guru yang bagus pun hanya sibuk mendidik anak-anak pintar. Tak tersisa lagi guru pintar untuk anak yang tidak pintar.
Dear diary, bantu aku bertanya pada mereka, buat apa mendirikan sekolah yang hanya menerangi para bintang.


fifi p. jubilea, se, MSc
@majalah ummi, No. 4/XXIV/April 2012/1433H
Posted by ashidqy hayun on 15.22 in | No comments
Subhanallah, Maha Suci Allah yang telah menciptakan kita manusia sebagai hamba-Nya, yang telah menciptakan bumi seisinya untuk tempat hidup kita. Dan pasti sering kali kita berpikir, betapa luasnya bumi yang indah tempat kita tinggal ini. Betapa luasnya samudra atau betapa tingginya gunung-gunung. Tetapi pernah tidak kita bayangkan, bahwa sebenarnya bumi yang kita anggap sangat luas dan lengkap ini ternyata tidak lebih dari setitik debu bila dibandingkan dengan benda-benda lain yang ada di semesta ciptaan Allah SWT ini.

Biar lebih jelas, kita lihat saja perbandingan gambarnya. let’s cekidot…

1. Ini ukuran bumi bila dibandingkan dengan beberapa planet kecil di dalam Tatasurya

ukuran bumi


2. Bumi ketika dibandingkan dengan beberapa planet yang lebih besar (masih di Tatasurya juga lho…)


ukuran bumi dan planet

3. Sekarang kita lihat apabila Bumi disandingkan dengan Matahari kita

sun


4. Itu baru dibandingkan dengan Matahari, coba kalau dengan yang ini

bintang


** la Buminya di mana, Bro??

5. Coba bandingkan dengan bintang Antares

another sun


6. Dan yang ini ketika si bintang Antares diperbandingkan dengan bintang lain yang bernama Pistol Star

giant star


***** Gimana Sob, masih mau nyombong jadi Manusia? Padahal kita di lama semesta ini seukuran debu pun tidak ada…..

Subhanallah wal hamdulillah wa laillahaillaallah….


Posted by ashidqy hayun on 15.04 in | No comments
Prof .Dr. M. Aburrahman MA

Dalam kehidupan makhluk bernyawa kebersihan merupakan salah pokok dalam memelihara kelangsungan eksistensinya, sehingga tidak ada satupun makhluk kecuali berusaha untuk membersihkan dirinya, walaupun makhluk tersebut dinilai kotor. Pembersihan diri tersebut, secara fisik misalnya, ada yang menggunakan air, tanah, air dan tanah. Bagi manusia membersihkan diri tersebut dengan tanah dan air tidak cukup, tetapi ditambah dengan menggunakan dedaunan pewangi, malahan pada zaman modern sekarang menggunakan sabun mandi, bahkan untuk pembersih wajah ada sabun khusus dan lain sebagainya. Pada manusia konsep kebersihan, bukan hanya secara fisik, tetapi juga psikhis, sehingga dikenal istilah kebersihan jiwa, kebersihan hati, kebersihan spiritual dan lain sebagaianya.

Al Qur'an
Agama dan ajaran Islam menaruh perhatian amat tinggi pada kebersihan, baik lahiriah fisik maupun batiniyah psikis. Kebersihan lahiriyah itu tidak dapat dipisahkan dengan kebersihan batiniyah. Oleh karena itu, ketika seorang Muslim melaksanakan ibadah tertentu harus membersihkan terlebih dahulu aspek lahiriyahnya. Ajaran Islam yang memiliki aspek akidah, ibadah, muamalah, dan akhlak ada kaitan dengan seluruh kebersihan ini. Hal ini terdapat dalam tata cara ibadah secara keseluruhan. Orang yang mau shalat misalnya, diwajibkan bersih fisik dan psikhisnya. Secara fisik badan, pakaian, dan tempat salat harus bersih, bahkan suci. Secara psikhis atau akidah harus suci juga dari perbuatan syirik. Manusia harus suci dari fahsya dan munkarat.

Dalam membangun konsep kebersihan, Islam menetapkan berbagai macam peristilahan tentang kebersihan. Umpamanya, tazkiyah, thaharah, nazhafah, dan fitrah, seperti dalam hadis yang memerintahkan khitan, sementara dalam membangun perilaku bersih ada istilah ikhlas, thib al-nafs, ketulusan kalbu, bersih dari dosa, tobat, dan lain-lain sehingga makna bersih amat holistik karena menyangkut berbagai persoalan kehidupan, baik dunia dan akhirat.

Oleh karena itu, persoalannya ialah bagimana kebersihan dalam Islam dan apa konsep Islam mengkonsepsi kebersihan. Persoalan ini diajukan karena ketika Islam memiliki ajaran kebersihan yang amat lengkap, ternyata dalam aspek perilaku masyarakat Muslim belum sebagaimana yang dikehendaki ajaran Islam itu sendiri. Maka tidak heran bila orang sering bicara tentang kebersihan di negara-negara maju yang kebetulan non-Muslim amat mengagumkan. Diharapkan dengan tulisan ini dapat memberikan pencerahan terhadap masyarakat yang selama ini terkesan kurang memperhatikan aspek kebersihan dan belum sadar kebersihan yang menjadi bagian ajaran keimanan ini.

Aspek Kebersihan

Sumber ajaran Islam adalah al-Quran dan al-Sunnah. Dalam sumber ajaran tersebut, diterangkan bukan hanya aspek peristilahan yang digunakan tetapi juga ditemukan bagaimana sesungguhnya ajaran Islam menyoroti kebersihan.Untuk itu, maka perlu kajian tematik, sehingga ditemukan prinsip-prisnsipnya dan bagaimana sesungguhnya konsep kebersihan tersebut.

Memang, sebagai ajaran yang lengkap yang memiliki unsur-unsur akidah, syariah dan muamalah sudah semestinya konsep tersebut ada, lebih-lebih bila dilihat dari aspek maqashid al-Syariah yang termasuk aspek tahsini dan berkaitan dengan akhlak karimah.

1. Istilah yang digunakan

Sebagaimana disinggung al-Quran dan Sunnah banyak menggunakan istilah-istilah yang berkaitan dengan kebersihan atau kesucian. Dalam al-Quran ada istilah thaharah sebanyak 31 kata dan tazkiyah 59 kata. Dalam al-Quran istilah nazhafah, sementara dalam hadis kata nazhafah dapat kita lihat dalam riwayat bukan hadis, “al-Nazhafatu min al-Iman”,, walaupun hadis tersebut dipertanyakan keabsahannya.

2. Dalam implementasinya, maka istilah thaharah dan nazhafah ternyata kebersihan yang bersifat lahiriyah dan maknawiyah, sementara nazhafah atau fikih, istilah thaharah digunakan. Pada kitab-kitab klasik dikhusukan Bab al-Thaharah yang bisasanya disandingkan dengan Bab al-Najasah yang selanjutnya juga dibahas masalah air dan tanah, wudu, mandi, mandi janabat, tayamum, dan lain-lain. Namun demikian, ketika Allah menerangkan tentang penggunaan air untuk thaharah disandingkan pula dengan kesucian secara maknawiyah, Dimaksud dengan maknawiyah ialah kesucian dari hadats, baik hadats besar maupun hadats kecil, sehingga dapat melaksanakan ibadah, seperti salat dan thawaf.

3. Makna kebersihan yang digunakan dalam Islam ternyata ada yang dilihat dari aspek kebersihan harta dan jiwa dengan menggunakan istilah tazkiyah. Umpamanya, ungkapan Allah dalam al-Quran ketika menyebutkan bahwa zakat yang seakar dengan tazkiyah, memang maksudnya untuk membersihkan harta, sehingga harta yang dizakati adalah bersih dan yang yang tidak dizakati dinilai kotor. Kebersihan dan kotor harta sebenarnya ada korelasinya dengan jiwa. Suatu fitrah adalah kebudayaan itu sendiri, sekaligus peradaban dan keyakinan.

Dengan demikian, maka konsep kebersihan dan kesucian yang berdasarkan keyakinan dan kebudayaan masing-masing ada nuansa, perbedaan, lidahnya; gajah, kerbau, dan babi yang kesohor makhluk “menjijikan” mandi di kubangan, dan demikian seterusnya. Dalam bahasa Indonesia terdapat kosa-kata kotor dan jijik serta kebalikannya, bersih dan suci. Namun, semua itu baru pada tingkat lahiriyah. Lalu, bagimana Islam memberi makna kebersihan tersebut. Justeru yang menarik lagi dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar, bahkan melakukannya sendiri, bukan hanya membersihkan badan kita, tetapi pakaian, rumah, halaman, kendaraan dengan menggunakan istilah mencuci pakaian, kendaraan dan lain-lain. Mencuci diambil dari kata “mensucikan”, membikin suci yang diidentikkan dengan bersih. Ini artinya, apapun yang ada harus dibersihkan atau disucikan.


Kebersihan dalam Islam

Hissiyah dan jasmaniah

Bersih secara konkrit adalah kebersihan dari kotoran atau sesuatu yang dinilai kotor. Kotoran yang melekat pada badan, pakaian, tempat tinggal, dan lain sebagainya yang mengakibatkan seseorang tak nyaman dengan kotoran tersebut. Umpamanya, badan yang terkena tanah atau kotoran tertentu, maka dinilai kotor secara jasmaniah, tidak selamanya tidak suci. Jadi, ada perbedaan antara bersih dan suci. Mungkin ada orang yang tampak bersih, tetapi tak suci.

Hissiyah dan maknawiyah

Al-Quran dan hadis banyak menggunakan lafal atau kosa-kata thaharah yang mengindikasikan pada kesucian badan dari kotoran atau najis atau sesuatu yang menimbulkan ketidaknyamanan jasmaniah seseorang. Dalam Surat al-Maidah: 6 dan surat al-Nisa: 43, ayat yang mewajibkan wudlu dan atau mandi sebelum shalat, misalnya tampak mengandung dua makna sekaligus, yaitu thaharah secara hissiyah -jasmaniah (konkrit-nyata) karena dibersihkan dengan air dan thaharah maknawiah (abstrak) karena dibersihkan dengan air atau tanah ketika air itu tidak ada. Dikatakan mengandung dua makna sekaligus karena pada ayat itu disebutkan juga makna, “Sesungguhnya Allah adalah pengampun dan penyayang” pada akhir surat al-Nisa: 43 karena wudu dan mandi juga shalat adalah jalan membersihkan dosa. Kesucian secara rohani karena dia sudah dengan ketaatan, istigfar dan taubat kepada Allah. Pada ibadah-ibadah tersebut. Memang dalam kehidupan keseharian makna suci ini, sering diungkapkan kepada seseorang yang sedang haid atau dalam keadaan junub, misalnya. Orang yang sudah bersih atau suci dari haid, disebut, “Hatta yath-hurna” (al-Baqarah: 222) bila sudah mandi junub, bukan hanya dicuci.

Sebagimana disebutkan terdahulu bahwa kebalikan dari thaharah adalah najasah atau najis. Dalam ungkapan lain ada juga istilah danas, kotor Dalam Islam istilah najis terkonsep dalam fuqaha. Mereka menetapkan bab tertentu tentang thaharah dan najis tersebut. Dahulu di kalangan fuqaha, najis itu sendiri ditetapkan sebagai berikut: Najis mughallzhah dan mukhaffafah. Dikatakan mughallazhah karena dalam membersihkannya di samping mengunakan air sebanyak tujuh kali juga najis yang dengan sekali atau dua kali cucian sudah cukup tidak lagi memerlukan tanah sebagai tambahannya.

Ketika Islam berbicara kesucian lahirah dan jasmaniah yang pada Mukhtasar al-Shahih al-Bukhari – Tajrid al-Sharih sebagai berikut:

a. Dalam Kitab al-Wudu ada 89 hadis,

b. Kitab al-Ghusli ada 20 hadis,

c. Membicarakan air dan tanah sebagai alat bersuci. Bersuci dari kotoran dan najis, sehingga seseorang dapat melakukan salat, utamanya, dengan nyaman dan baik. Namun, di situ pun dibicarakan bahwa berwudu itu dapat mensucikan seseorang dari perbuatan dosa. Ketika seseorang wudu berkumur dan memasukkan air akan ke hidung, dan lain-lain yang semuanya bersifat jasmani. Namun demikian, diterangkan pula bahwa orang berwudu dapat menghilangkan dosa (kecil). Dengan demikian, maka bersih dalam Islam dilihat dari aspek hissiyah dan jasmaniah adalah tidak bisa dipisahkan dengan kesucian rohaniyah. Bersih belum tentu suci, tetapi suci bisa sudah sekaligus juga bersih, walaupun tidak selamanya begitu. Dalam Islam kebersihan adalah kesucian itu sendiri dan kesucian adalah kebersihan, walaupun istilah ini tidak sama sekali merupakan garis lurus. Mungkin secara jasmaniyah bersih, tetapi belum tentu suci sekaligus karena dia orang yang tak pernah berwudu atau sedang dalam keadaan hadast. Namun, seringkali kebersihan dan kesucian tak berimbang. Ada yang asal bersih di rumah, tapi tak bertanggung jawab atas kebersihan jalan, sungai, halaman orang, dan lain-lain.

Maknawiyah

Agaknya perlu dielaborasi di sini tentang kesucian secara maknawi yang banyakmenggunakan kata tazkiyah yang makna asalnya berarti berkembang dan berkah. Pada dasarnya kebersihan maknawiyah sudah disinggung di atas, tetapi dalam Islam juga menggunakan istilah tazkiyah dalam arti tazkiyat al-nafsi sama dengan thaharat al-nafs dan tazkiyat al-mali.

a. Tazkiyah wa thaharah al-Nafs

Kesucian jiwa adalah kesucian karena ia sebagai orang beriman Al-Quran dan Sunnah atau ajaran Islam itu berfungsi sebagai tazkiyah, penyucian dari kesesatan diri. Maka muwahhid (orang yang bertauhid) adalah orang yang suci juga. Untuk itu, maka kebalikannya adalah najis, sebagai mana disebut al-Quran bahwa orang musyrik itu najis, sebagaimana diterangkan dalam dlam surat al-Taubah: 28, “Innama al-musyrikunan najasun fala yaqraub al-masjidal haram ba’da amihim hadza…” sebaliknya orang beriman adalah suci jiwanya dengan akidah yang benar. Tanah Mekah dan Madinah bgi umat Islam adalah Tanah suci karena tidak boleh diinjak oleh orang kafir. Kesucian jiwa berkaitan juga dengan akhlak mulia dan taubat. Ketika seseorang bertaubat berarti mensucikan dirinya dari segala dosa yang dilakukannya. Penyucian dosa dengan istigfar dan tidak mengulangi lagi perbuatannya. Bagi dosa yang memerlukan hokum pidana Islam, maka dengan melalui proses eksekusi pidana itu.

b. Tazkiyat wa thaharat al-mal

Kesucian harta adalah dimensi lain dari dimensi kesucian dalam Islam, tetapi juga di sini tidak selamanya bahwa menggunakan kata tazkiyah karena thuhratan atau thaharah. Namun, sebagaimana dimaklumi zakat disebut zakat karena mensucikan harta. Memang, dalam hal ini belum berimbang antara mensucikan badan atau masalah yang bersifat badaniyah dengan penyucian harta, padahal banyak cara penyucian harta ini, utamanya dengan zakat. Ongkos penyucian badan dan pemeliharaannya bila dihitung perbulan amat mahal. Mulai dari sikat gigi dan odolnya, pakaian, malahan dari kalangan tertentu ada yang sengaja mandi SPA dan Sauna, belum lagi dari kalangan “perempuan” tingkat tertentu, setiap bulan mengeluarkan dana tertentu untuk merawat wajah dan penataan rambutnya.

Untuk penyucian harta adalah dengan mengeluarkan zakat karena zakat itu sendiri artinya suci. Belum lagi dengan melalui sadaqah, infaq, wakaf, misalnya. Saat ini lembaga zakat membantu orang-orang kaya menegluarkan zakatnya, sehingga harta yang dimiliki mereka adalah harta yang suci. Allah dalam al-Quran surat al-Tubah: 103 menyatakan, yang artinya, “Ambillah dari harta mereka sadaqah (zakat), kau sucikan dan bersihkan mereka dengannya….).

Harta tak pernah dizakati adalah harta yang kotor, bahkan termasuk yaknizun al-zahab wa al-fidhdhah (al-Tubah: 34) sehingga akan membakar dirinya di neraka.

Kesimpulan

Kebersihan merupakan suatu yang amat fitri bagimakhluk hidum, utamanya makhluk bernyawa. Dalam ajaran Islam kebersihan saja belum cukup, tetapi harus disertai kesucian, Dalam kebrsihan yang ada kalanya menggunakan istilah thaharah atau tazkiyah semuanya berkaitan dengan kebersihan dan kecusian, baik hissiyah maupun ma’nawwiyah, bahkan digunakan lafal fitrah.

Konsep kebersihan yang amat jami (konprehensif) dalam Islam, belum dimaknasi secara kontekstual dalam rangkan membangun kebersihan dalam raga dan jiwanya. Maka dalam upaya membangun keseimbangan ini agaknya konseptualisasikebersihan dan kesucian harus digalakkan.

Adalah naïf jika hanya sebelah antara kebersihan dan kesucian. Ini barangkali yang mengakibatkan mengaapa orang Islam sering bersuci tetapi tidak bersih atau yang lain non-Muslim mereka tak suci tetapi bersih. Yang jelas Rasul adalah “Tokoh Kebersihan, Kesucian, dan Pelestarian Lingkungan”

Sumber : persis.or.id

Search Our Site