Aku, dan apa yang ada di sekitarku...

Senin, 19 Oktober 2015

Posted by ashidqy hayun on 13.05 in , , | No comments
Alkisah Seekor monyet sedang berada di pucuk pohon kelapa. Dia tidak sadar lagi dintai oleh tiga angin besar. Angin Topan, Tornado dan Bahorok. Ketiga angin itu rupanya sedang berlomba, siapa yang bisa menjatuhkan si monyet dr pohon kelapa. Akhirnya satu persatu ketiga angin itu maju untuk mencoba menjatuhkan si monyet.
Angin TOPAN dapat giliran pertama, dia meniup se-kencang2nya, Wusssssss.,
Merasa ada angin besar datang, si monyet langsung memegang batang pohon kelapa, Si Monyet berpegangan se-kuat2nya. Beberapa menit lewat, ternyata si monyet tdk jatuh2 si. Angin Topan pun nyerah.
Berikutnya giliran Angin TORNADO.
Wuuss.. Wuuss..Wuuss
Ditiup se-kencang-kencangnya. Tapi monyet itu tidak jatuh juga.
Angin Tornado jg nyerah.
Terakhir tiba pd giliran, Angin BAHOROK. Lebih kencang lagi meniup si monyet.
Wuuuss… Wuuuss… Wuuuss… Si monyet malah makin kuat pegangannya.
Ternyata si monyet tidak jatuh juga.
Ketiga angin gede itu akhirnya mengakui, si monyet memang jagoan, tangguh, daya tahannya luar biasa.
Tidak lama berselang, datang angin Sepoi-Sepoi, Dia bilang mau ikut untuk menjatuhkan si monyet.
Keinginan itu ditertawai oleh ketiga angin lainnya. Yang besar saja tidak bisa, apalagi yang kecil.
Dengan tidak banyak omong, angin Sepoi sepoi langsung meniup ubun-ubun si monyet.
Psssssttt…
Enak banget. Dingin… Sejuk… mata si monyet mulai berat. Tidak beberapa lama ketiduran terus lepaslah pegangannya dan jatuhlah si monyet.
*****
Boleh jadi ketika kita Diuji dengan Kesusahan, dicoba dengan Penderitaan, didera dengan Malapetaka... Kita kuat bahkan lebih kuat dari sebelumnya...
Tetapi ketika kita diuji dengan Kenikmatan, Kesenangan , Kelimpahan...
Disinilah kita jatuh.
Maka dari itu, Jangan sampai kita terlena tetaplah rendah hati dan mawas diri. Ingatlah kita hanya hidup sementara di dunia ini, jadilah manusia yg bijak dan tetaplah selalu bersyukur..
Banyak diantara kita yang mengeluh saat mendapat cobaan. Banyak pula yang sedih berkepanjangan, bahkan ada yang menuduh Tuhan tidak adil kepada diri kita.
Padahal, seandainya kita tahu, melalui ujian itu Sang Pencipta bertujuan menjadikan kita orang yang hebat.
Berhati-hatilah bila hidup kita nyaman, tiada cobaan dan tantangan. Karena boleh jadi dalam kondisi seperti ini justru hidup kita sedang menurun.
Ibarat naik sepeda, saat jalan menurun kita tak perlu berkeringat mengayuhnya. Hidup yang tenang, dalam zona nyaman, sering melenakan orang tanpa disadarinya.
Cobaan datang dengan wajah yang sangat beragam. Ada yang berupa rezeki yang tak pernah cukup, sahabat yang tega-teganya menipu, sahabat yang tidak memahami perasaan kita atau kesulitan-kesulitan lain yang datang silih berganti.
Bagaimana cara kita menyikapi jika ujian datang?
Lihatlah selalu sisi positif dari ujian itu.
Yakinilah bahwa saat ujian dan cobaan datang itu pertanda bahwa kita hendak naik kelas.
Ibarat kita sekolah atau kuliah, setiap hendak menuju jenjang yang lebih tinggi kita pasti diuji. Bedanya, ujian saat kita sekolah atau kuliah itu bisa kita pelajari di buku sedangkan ujian kehidupan terkadang harus kita hadapi tanpa panduan. Tetapi itulah yang menyebabkan hidup lebih indah, bermakna dan penuh kejutan.
Sebagai orang yang beriman, kita harus menyakini bahwa cobaan dan ujian itu bisa mengurangi dosa.
“Seseorang yang tertimpa penyakit, atau tertusuk duri maupun lebih dari itu maka DIA mengampuni kesalahan-kesal
ahannya dan menghapus dosa-dosanya sebagaimana daun-daun yang berguguran dari pohon,” begitu kata Sang Bijak.
Jadi tidak perlu takut menghadapi cobaan, ujian dan tantangan. Bila saat ini kita hidup nyaman, tentram atau dengan kata lain berada di zona nyaman, bersegeralah menghadirkan tantangan baru. Lakukan pekerjaan-pekerjaan menantang yang terukur. Jangan biarkan hidup kita terlalu lama di zona nyaman, karena itu bisa menjerumuskan kita di masa yang akan datang.
Kita harus gelisah bila sudah lama tidak menemukan ujian, cobaan dan tantangan.
Mengapa?
Karena itu tanda-tanda kehidupan kita tidak “naik kelas” dan kita juga kehilangan salah satu pintu yang bisa mengurangi dosa. Jadi, hadapi dan nikmatilah setiap cobaan yang datang kepada kita…
"Setiap kejadian seperti pintu yg terbuka untuk menuju keinginan kita yg paling dalam.
Sayangnya, kita terlalu lama berdiri dipintu tersebut dan merenungi mengapa bukan pintu lain yg terbuka".
~Gobind Vashdev~

0 komentar:

Posting Komentar

Search Our Site