Aku, dan apa yang ada di sekitarku...

Senin, 11 Mei 2015

Sobat, alangkah bahagianya jika kita menjadi salah satu manusia yang diperkenankan oleh Allah mencicipi manisnya syurga. Pasti sangat membahagiakan jika kita dapat bersanding dengan Rasulullah, keluarga dan juga sahabatnya yang telah dijanjikan syurga oleh Allah. Sungguh sebuah nikmat yang tidak akan pernah tergantikan oleh nikmat apapun di dunia. Bahkan jika harus merangkak untuk mendapatkannya, manusia yang beriman pasti akan rela melakukannya.
Sobat, tidak perlu menjadi Rasul yang mahsum untuk memperoleh kenikmatan itu. Tidak perlu juga menjadi salah satu dari 10 sahabat yang dijamin masuk syurga. Mengapa demikian? Karena Allah tidak hanya menjanjikan syurga untuk Rasul, keluarga dan sahabatnya. Allah menjanjikan syurga untuk semua hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Oleh karena itulah sebagai hamba-Nya yang sangat berharap akan kenikmatan syurga yang kekal nan abadi, kita harus bekerja keras untuk mendapatkan tiket masuk ke syurga itu.
Dunia ini adalah sebuah terminal yang menjadi tempat transit perjalanan kita, tujuan akhir yang sebenarnya adalah akhirat. Dalam perjalanan hidup kita di dunia, setiap aktifitas yang kita lakukan adalah investasi menuju kenikmatan syurga yang abadi. Ketika setiap aktifitas diisi dengan ibadah kepada Allah, maka akan semakin mudah kita mendapatkan kesempatan berada bersama ahli syurga.
Seperti apakah ciri dan karakter ahli syurga itu? Allah banyak menyebutkan karakter ahli syurga di dalam Alquran, salah satunya dalam Surat Ali Imran ayat 16-17 yang artinya: “(Ahli syurga itu ialah) orang-orang yang berdoa, “Ya Allah Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka”. Yaitu orang-orang yang sabar, orang-orang yang benar, orang-orang yang thaat, orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah dan orang-orang yang memohon ampun di waktu sahur”. (QS. Ali Imran: 16-17)
Dari ayat tersebut, dapat dipahami bahwa ada 8 ciri manusia yang menjadi penghuni syurga Allah
yang abadi.
1.Orang-orang yang beriman kepada Allah
Orang–orang yang memiliki ciri ahli syurga akan berkata “Rabbana Innana Amanna” bukan sekedar ungkapan biasa yang serta merta keluar dari lisannya. Namun sebagai gambaran aqidah yang tersimpan dalam hati dan tercermin dalam sikap hidupnya sehari-hari. Hal ini juga merupakan pengakuan dan komitmen bahwa seorang hamba akan senantiasa hidup dalam kondisi beriman kepada Allah.
2.Orang-orang yang senantiasa beristighfar
Pada ayat tersebut disebutkan bahwa para ahli syurga berkata “Faghfirlanaa dzunuubanaa”, yang merupakan hasil evaluasi diri dari salah dan dosa yang ada pada dirinya. Hamba Allah yang akan menjadi ahli syurga adalah mereka yang senantiasa beristighfar kepada Allah. Mereka menyadari akan banyaknya kesalahan yang telah dilakukan dan mereka beristighfar untuk mengharap ampunan dari Allah.
Hal ini juga dijelaskan dalam hadits Rasulullah yang berbunyi: “Tiap anak Adam itu berbuat salah dan sebaik-baik orang yang bersalah itu adalah orang yang bertaubat”. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Membaca istighfar juga dianjurkan oleh Rasul agar menghapus dosa-dosa yang melekat pada diri kita sebagaimana dikatakan dalam hadits: “Demi Allah, sesungguhnya saya membaca istighfar (minta ampun) dan bertaubat kepada Allah tiap hari lebih dari tujuh puluh kali”. (HR Bukhari)
3.Orang-orang yang memohon dijauhkan dari api neraka
Para hamba yang memiliki tekad untuk menjadi ahli syurga pasti tidak hanya memohon agar Allah memasukkannya ke dalam syurga. Mereka juga akan memohon agar dijauhkan dari api neraka karena mereka sangat memahami bahwa tidak ada satu pun manusia yang sanggup menahan pedihnya percikan api neraka. Orang-orang yang memiliki karakter ahli syurga juga mengimbangi doa mereka dengan ikhtiar untuk benar-benar jauh dari api neraka. Mereka akan menjauhi segala perbuatan dosa yang akan menyeretnya ke neraka jahanam.
4.Orang-orang yang sabar
Orang yang sabar artinya orang yang dapat meredam gejolak nafsu, tetap stabil dalam segala keadaan, dan tetap lurus dalam koridor yang benar. Kesabaran juga bermakna luas, namun bagi ahli syurga sabar yang dimaksud adalah: Qona’ah, rela dan puas menerima rizki yang diperoleh dari karunia Allah. Zuhud, tidak terikat pada kebendaan dan perkara duniawi. Halim, bijaksna, lapang dada dan tidak mengeluh menghadapi kesulitan dan tantangan hidup. Tawakkal ‘alallah, pasrah kepada kehendak dan takdir Allah.
5.Orang-orang yang benar
Yaitu orang-orang yang benar aqidah dan imannya, benar ikrar dan lisannya, benar janji dan amalannya. Ahli syurga memiliki komitmen yang kokoh terhadap kebenaran (al haq). Orang-orang yang seluruh aspek dalam kehidupannya mengacu kepada kebenaran (Al Qur’an) dan orang-orang seperti ini disebut dengan Asshaadiqin.
6.Orang-orang yang taat
Ketaatan bukanlah hal yang dapat diperoleh dengan mudah. Gelar taat yang menempel pada diri manusia juga bukanlah gelar duniawi yang diperoleh dengan materi. Ketaatan adalah hasil dari sebuah proses pengimanan dan pengakuan akan adanya Allah dan eksistensinya dalam kehidupan manusia. Adanya pengakuan kepada Allah melahirkan sikap patuh dan taat atas segala perintah dan larangan Allah.
Dalam Alqur’an surat An Nur ayat 51 dijelaskan, “Sesungguhnya jawaban orang-orang yang beriman bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasulnya agar berhukum di antara mereka ialah ucapan mereka ‘kami dengar dan kami thaat’ dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS An Nur : 51)
7.Orang-orang yang bersedekah di jalan Allah
Al munafiqiin, atau orang-orang yang senantiasa bersedekah di jalan Allah akan menyadari bahwa investasi kepada Allah tidak akan membuat mereka menjadi miskin. Sikap hidup ini juga terbentuk karena iman dan taqwa yang kuat kepada Allah. Tidak akan berkurang atau bahkan habis setiap harta yang disedekahkan di jalan Allah. Bahkan Allah akan menggantinya secara berlipat ganda.
8.Orang-orang yang memohon ampun di waktu sahur
Para ahli syurga akan mengisi setengah atau sepertiga malamnya dengan aktifitas ruhiyah yang mendekatkan diri mereka kepada Allah seperti melakukan tahajjud, membaca dan mentadaburi Alqur’an, bermuhasabah diri, serta memohon ampun kepada Allah. Hal ini juga dijelaskan dalam Alqur’an surat Adz Dzariat yang berbunyi: “Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam dan di akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” (QS Adz Dzariat : 17-18)
Sobat, itulah karakter para hamba yang dijanjikan syurga oleh Allah yang tertulis dalam Alqur’an surat Ali Imran. Merekalah orang-orang yang menjadikan hidupnya penuh dengan perjuangan dan usaha keras untuk mendapatkan nikmat syurga yang abadi.
Mereka tiada beristirahat kecuali kaki mereka telah menginjak jannah-Nya. Dan bukan hal yang mustahil bagi kita untuk dapat menjadi salah satu ahli syurga yang kelak akan mendapatkan kebahagiaan bersanding dengan manusia-manusia kekasih Allah di syurga-Nya yang abadi. Aamiin.
# RZMuhasabah
Copas: Rumah Zakat

0 komentar:

Posting Komentar

Search Our Site