Dikisahkan
dalam sebuah training. Ketika itu materi yang disampaikan dalam pelatihan
adalah tentang masalah takdir. Karena para peserta kelihatannya belum begitu
memahami bagaimana hakekat sebuah takdir. Mereka mengeluh kenapa mereka ada
yang kaya, dan sebagian mereka ada yang miskin.
Tiba-tiba
sang trainer duduk dengan bersila dan bertanya, “Apakah saya duduk seperti ini
takdir?”
“ya!”,
jawab peserta.
Kemudian
sang trainer duduk diatas meja dan bertanya, “Apakah saya duduk seperti ini
takdir?”
“ya!”,
jawab peserta kompak.
Kemudian
sang trainier berdiri, sambil meletakkan salah satu kakinya diatas meja yang
agak pendek, lalu bertanya kembali, “Apakah saya duduk seperti ini juga
takdir?”
“Iya”,
jawab peserta sambil penasaran.
“Jadi
apakah boleh saya bilang bahwa takdir itu sebuah pilihan? Ketika saya ingin
menjadi seorang yang baik, maka saya memilih duduk sopan dengan bersila, dan
ketika saya ingin menjadi orang yang nakal, maka saya duduk diatas meja, ketika
saya memilih menjadi orang yang menjengkelkan, maka saya berdiri sambil
mengangkat salah satu kaki saya diatas meja, sedang kalian duduk bersila
dibawah?.” tanya sang trainer
“ya
sih!” jawab peserta yang mulai paham maksud dari penjelasan trainer.
“Jadi
takdir itu sesuatu hal yang sudah terjadi, ketika anda saat ini menjadi orang
baik, karena anda memilih pilihan yang diberikan oleh Tuhan untuk menjadi
seorang yang baik, dan sebaliknya ketika anda saat ini menjadi berandalan,
karena anda yang memilih takdir menjadi berandalan, dan anda sudah diberikan
pilihan dan petunjuk oleh-NYA, jalan manakah yang akan membawa kita ke neraka,
dan jalan manakah yang akan membawa kita ke surga. Dan saat ini kita sudah
memilihnya”
“Begitu
juga dengan kekayaan, DIA sudah memberikan pilihan melalui petunjuk-Nya, bagaimana
jalan menuju kaya, dan jalan menuju kemiskinan. Tinggal pilihan mana jalan yang
akan kita lalui.”
”Banyaklah
berdoa kepada-NYA, agar kita selalu diberikan petunjuk tuk selalu memilih jalan
benar menurut-Nya.”
*****
Mungkin
sering tepintas dalam pikiran kita tentang peristiwa tersebut. Mungkin juga,
ada perbedaan dalam memahami hakekat suatu takdir. Akan tetapi yang jelas
pastinya, kita tidak mengetahui bagaimana takdir kita besok (jangan percaya
sama ramalan).
Kita
hanya berusaha dan optimis untuk menjadikan takdir kita menjadi takdir yang
baik, karena DIA tidak akan merubah suatu kaum sebelum mereka merubahnya
sendiri.
Jadi,
optimislah! Dan berusahalah untuk menjalani kehidupan ini dengan perbuatan dan
amalan yang terbaik. Tentunya dengan mengharap ridho-Nya saja.
"TetAp
SeMaNGat & KeEp SmiLe"
(Dari
Bc SeOrang SahAbat)
SELAMAT
PAGI.
0 komentar:
Posting Komentar