Alkisah seekor burung di dalam sangkar, Ia akan bernyanyi
dengan suaranya yang sangat merdu ketika kebanyakan orang sudah terlelap tidur.
Sehingga tidak banyak orang yang dapat menikmati keindahan suaranya itu. Selain
daya tarik suara yang sangat merdu, kebiasaanya yang aneh itu menarik perhatian
seekor kelelawar.
Pada suatu malam kelelawar itu datang menghampiri sang burung untuk mencari tahu penyebab burung itu memiliki kebiasaan aneh. “Suaramu luar biasa, aku sangat menikmati suaramu itu, indah sekali,” puji kelelawar kepada burung penyanyi. Kemudian kelelawar itu bertanya, “Tetapi mengapa kau menyanyi di malam hari, pada saat semua orang sudah tertidur pulas? Sayang sekali. Mengapa tidak menyanyi di siang hari saja supaya banyak orang menikmati suara merdumu itu?”
Dengan wajah murung burung itu berkata, “Sebenarnya, sebelum saya ditangkap dan dikurung di sangkar ini saya hidup bahagia di sebuah hutan. Setiap hari saya bernyanyi, terutama pada siang hari. Tetapi sejak ditangkap oleh pemburu itu saya tidak berani bernyanyi di siang hari lagi. Makanya saya bernyanyi di malam hari saja,” lanjut sang burung dengan pandangan sedih menerawang.
Sejenak suasana menjadi hening. Kemudian kelelawar itu berkata, “Oh, maksudmu kau ingin melindungi dirimu dari sergapan pemburu dengan tidak bernyanyi di siang hari?”
“Ya,” jawab burung itu singkat.
“Tetapi menurutku kehati-hatianmu ini sudah tidak berarti lagi. Karena bagaimanapun kamu ini sudah terkurung di dalam sangkar!” terang kelelawar itu.
Pada suatu malam kelelawar itu datang menghampiri sang burung untuk mencari tahu penyebab burung itu memiliki kebiasaan aneh. “Suaramu luar biasa, aku sangat menikmati suaramu itu, indah sekali,” puji kelelawar kepada burung penyanyi. Kemudian kelelawar itu bertanya, “Tetapi mengapa kau menyanyi di malam hari, pada saat semua orang sudah tertidur pulas? Sayang sekali. Mengapa tidak menyanyi di siang hari saja supaya banyak orang menikmati suara merdumu itu?”
Dengan wajah murung burung itu berkata, “Sebenarnya, sebelum saya ditangkap dan dikurung di sangkar ini saya hidup bahagia di sebuah hutan. Setiap hari saya bernyanyi, terutama pada siang hari. Tetapi sejak ditangkap oleh pemburu itu saya tidak berani bernyanyi di siang hari lagi. Makanya saya bernyanyi di malam hari saja,” lanjut sang burung dengan pandangan sedih menerawang.
Sejenak suasana menjadi hening. Kemudian kelelawar itu berkata, “Oh, maksudmu kau ingin melindungi dirimu dari sergapan pemburu dengan tidak bernyanyi di siang hari?”
“Ya,” jawab burung itu singkat.
“Tetapi menurutku kehati-hatianmu ini sudah tidak berarti lagi. Karena bagaimanapun kamu ini sudah terkurung di dalam sangkar!” terang kelelawar itu.
*****
Kehidupan ini adalah pilihan. Setiap pilihan memiliki konsekuensi sendiri. Oleh sebab itu kita harus mempertimbangkan langkah dengan penuh kehati-hatian. Perhitungkan segala kemugkinan, termasuk kemungkinan yang terburuk. Perencanaan yang matang adalah cara paling efektif menekan segala
kemungkinan terburuk.
Bila setelah melakukan persiapan lalu terjadi hal-hal yang tidak diharapkan, hal itu wajar terjadi dalam kehidupan yang serba tak terduga ini. Selanjutnya yang terpenting berusaha seoptimal mungkin.
"TetAp SeMaNGat & KeEp SmiLe"
(Dari Bc SeOrang SahAbat)
SELAMAT PAGI.
(Dari Bc SeOrang SahAbat)
SELAMAT PAGI.
0 komentar:
Posting Komentar