Lama juga rupanya saya tidak
menulis di blog ini. Bukan dikarenakan sibuknya saya sampai tidak ada waktu,
tetapi lebih dikarenakan saya beberapa waktu yang lalu mengalami musibah
kecelakaan. Ya apa mau dikata, kehati-hatian ketika berkendara terkadang tidak
menjamin kita selamat sampai tujuan selagi masih ada pengguna jalan lain yang
bertingkah seenaknya. Ditambah lagi mungkin karena terlalu lama tidak
digunakan, laptop yang biasa saya gunakan juga ikut-ikutan sakit dan akhirnya
mati total :’-:
Back to the topic; mungkin
sekitar satu bulan kemarin, waktu itu kaki saya yang patah belum normal 100% (
sekarang pun juga belum 100% sih, tapi sudah jauh lebih baik sih) istri
tercinta bilang kalau SIM-nya bulan itu sudah habis masa berlakunya. Sebenarnya
tidak ada yang urgent dengan urusan SIM ini, tinggal diperpanjang juga beres.
Tetapi masalahnya, ( istri saya seperti kebanyakan wanita yang lain mungkin)
kalau mau ke Karanganyar dia mengeluh terlalu jauh. Saya suruh online di Solo
saja, toh sekarang sudah ada fasilitas mobile untuk perpanjangan SIM secara
online. Jadi seluruh warga di eks Karesidenan Surakarta, baik itu Wonogiri,
Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Boyolali, Klaten, juga Solo sendiri bisa
memperpanjang SIM fasilitas mobile perpanjangan SIM secara online ini. Tapi....
“Kulo mboten apal dalane, Bi...”,
kata Istri saya #gubbbraaggg....
Akhirnya, hari itu, selasa
entah tanggal berapa saya juga lupa, saya bonceng dan antar istri untuk
memperpanjang SIM. Padahal untuk jalan saja saya masih harus pake tongkat
elbow, tapi yo wis lah, nawaitu, slamet sampe tujuan...
Dari rumah di sebelah utara
kota Solo, kami langsung menuju sekitar kawasan Manahan. Lha kenapa ke sana,
karena dari yang saya baca-baca di google jadwal SIM online kalau hari selasa
ya di seputar Stadion Manahan itu. Sekitar jam setengah sembilan kami sudah
sampai di Manahan, pede saja muter di jalan sekitar Manahan, sekali putaran kok
lokasi SIM online tidak kelihatan, mosok yo di tengah Stadion? Hehehee...
Turun tanya sama tukang parkir,
“biasanya ada di dekat wedangan itu mas, yang dekat gereja...”
Hmmm... perasaan sudah lewat
sana tadi, dan tidak ada. Akhirnya kami balik lagi ke tempat yang disebutkan
mas mas tukang parkir. Celingak celinguk tetep saja tidak ada. Kebetulan ada
bapak bapak tukang becak yang sedang mangkal, “ooo... sudah pindah mas, ke
kelurahan Serengan...”
Halllah...
Cuzzz, kami pun segera meluncur
ke Serengan. Benar saja di sana sudah banyak yang antri meski mobil layanan SIM
belum datang. Tapi tenang saja, buku antrian untuk pendaftar sudah ada kita
tinggal ngisi saja, jadi yang datang duluan tidak bakal terselip pokoknya. Oh
ya tips dari pak Hansip yang jaga, kalau datang yang agak pagian karena jumlah
antrian terbatas. Biasanya hanya sekitar 40an yang dilayani. Kalau datangnya
sudah agak siang, mungkin jam 10an ke atas, biasanya bagian Bank dan KIR
dokternya sudah pergi.
Untuk pelayanan perpanjangan
SIM ini kalau menurut saya malah jauh lebih praktis. Kita tinggal antri,
kemudian dipanggil satu persatu untuk mengambil formulir, KIR dokter, bayar
biaya perpanjangan SIM via Bank, semua dilakukan di satu lokasi, bahkan saling
berdempetan... hehehee...
Dan yang jelas, prosesnya jauh
lebih cepat. Ketika itu kami datang sekitar jam 9 pagi. Jam 11 lebih sedikit,
SIM yang baru sudah ada di tangan dan siap dipakai. Tinggal naik kendaraan dan
muter muter lagi nyari warung makan. Maklum, tadi pagi belum sempat sarapan...
hehehehe....
Ini jadwal yang baru. saya dapat dari Bapake yang biasa nglaminating sim
0 komentar:
Posting Komentar