Aku, dan apa yang ada di sekitarku...
  • This is Sarimind's Blog

    Bertempurlah, Bertarunglah dalam kenyataan, Meski kau tahu akan ada kekalahan, Yakinlah; darahmu takkan sia-sia..... ( gola gong )

  • This is Sarimind's Blog

    Wahai hati, Bersabarlah dalam menanti. Yakinlah janji-Nya adalah pasti, Pada akhirnya kebahagiaanlah yang kelak kan diraih. Wahai jiwa, Tenanglah dalam lara, Percayalah bahwa janji-Nya adalah nyata. Jangan pernah ragu dengan kehendak-Nya...

  • This is Sarimind's Blog

    Take a time to THINK, it's the source of power. Take a time to READ, it's the foundation of wisdom. Take a time to QUIET, it's the oportunity to seek God. Take time to DREAM, it's the future made of. Take time to PRAY, it's the greatest power on earth.

Kamis, 27 April 2017

Posted by ashidqy hayun on 05.56 in , | No comments
Para malaikat menyeretnya pergi melewati kerumunan orang-orang menuju ke arah api yang berkobar-kobar dari neraka Jahannam.
Dia menjerit dan bertanya-tanya adakah orang yang berkenan membantunya.
Dia menjerit dan menyebutkan semua kebaikan yang telah dia lakukan,
kebaikan sewaktu dia membantu ayahnya,
ibadah puasanya,
sholatnya,
dan Al-Quran yang dibacanya.
Dia terus menjerit-jerit, namun tiada seorang pun dari mereka yang berkenan membantunya.
Para malaikat Jahannam terus menyeretnya.
Akhirnya sampailah mereka di pinggir jurang neraka.
Dia pun menoleh ke belakang, ini harapan terakhirnya.
Tiba-tiba dia lalu teringat sesuatu.
Tidak!
Rasulullah SAW pernah berkata :
"Sebagaimana bersihnya seseorang yang mandi di sungai lima kali sehari dari kotoran, begitu juga bersihnya orang yang melaksanakan sholat lima kali sehari dari dosa-dosa mereka."
Dia pun mulai berteriak :
"Sholat saya? Sholat saya? Doa saya?"
Kedua malaikat itu tidak berhenti, mereka tetap berjalan menuju ke tepi jurang neraka.
Jilatan api neraka yang berkobar-kobar telah menyembur-nyembur ke wajahnya.
Dia melihat ke belakang sekali lagi, tetapi matanya telah pupus dari harapan dan dia tidak mempunyai apa-apa lagi yang tinggal di dalam dirinya.
Salah satu malaikat mendorongnya masuk ke dalam neraka Jahannam.
Dia merasakan dirinya melayang di udara dan menuju jatuh ke bawah ke arah api neraka.
Dia terus melayang jatuh selama tujuh puluh tahun ke dalam api neraka, tetapi tiba-tiba tangannya diraih oleh satu lengan.
Dia ditarik kembali ke atas.
Dia mengangkat kepalanya _dan melihat seorang lelaki yang sangat tua dengan janggut putih yang panjang. Kelihatannya lelaki itu sangat lemah.
Dia menyapu debu yang menempel di tubuhnya dan bertanya kepada laki-laki tersebut :
"Siapakah engkau?"
Orang tua itu menjawab : "Saya sholatmu"
"Mengapa engkau begitu lama?
Saya telah terjatuh masuk ke dalam neraka!
Engkau menyelamatkan saya pada saat-saat terakhir sebelum saya hancur didalamnya."
Orang tua itu tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Apakah kau lupa? Engkau senantiasa melaksanakan saya pada saat-saat akhir!!"
Pada ketika itu, dia tiba-tiba terjaga dari tidurnya dan mengangkat kepalanya dari sujud.
Dia pun dalam keadaan basah penuh keringat.
Dia mendengar suara-suara yang datang dari luar.
Dia mendengar azan dikumandangkan untuk menandakan masuknya waktu sholat Isya.
Dia bangun dengan cepat dan pergi mengambil wudhu.
Dia pun berjanji tidak akan melalaikan atau menunda-nunda sholat lagi.
Dia pun telah sadar akan kesalahannya kini.
Dia telah mendapat petunjuk dari Yang Maha Benar.
 
Berbagilah kisah ini kepada saudara, teman, sahabat dan kerabat kita.
Siapa tahu mungkin kita bisa membantu seseorang mengetuk _pintu hati_ mereka agar bersegera menunaikan kewajiban sholat lima waktu.
Semoga ini adalah satu perbuatan baik yang bisa membantu kita pada hari perhitungan nanti.
Semoga ini menjadi peringatan bagi kita pribadi dan juga bermanfaat untuk kita semua.
Insyaa ALLAH.. jazakallah untuk orang2 terkasih yg selalu mengingatkan agar sholat tepat waktu.. barakallah...
 
***Pengingat dari seorang teman ;)

Selasa, 11 April 2017

Posted by ashidqy hayun on 11.22 in | No comments
Alhamdulillah, Senin tanggal 10 April 2017 kemarin, di sela sela upacara bendera seremony pelantikan Pengurus Rohis SMPN 1 Jumapolo Periode 2017-2018 telah terlaksana dengan lancar dan penuh hikmat. Dengan dilantiknya Pengurus Rohis jilid 4 ini, mudah-mudahan semakin membawa warna dan menambah gairah ke-Islaman di SMPN 1 Jumapolo. Aamiiiiin.....





Senin, 10 April 2017

Lama juga rupanya saya tidak menulis di blog ini. Bukan dikarenakan sibuknya saya sampai tidak ada waktu, tetapi lebih dikarenakan saya beberapa waktu yang lalu mengalami musibah kecelakaan. Ya apa mau dikata, kehati-hatian ketika berkendara terkadang tidak menjamin kita selamat sampai tujuan selagi masih ada pengguna jalan lain yang bertingkah seenaknya.  Ditambah lagi mungkin karena terlalu lama tidak digunakan, laptop yang biasa saya gunakan juga ikut-ikutan sakit dan akhirnya mati total :’-:
Back to the topic; mungkin sekitar satu bulan kemarin, waktu itu kaki saya yang patah belum normal 100% ( sekarang pun juga belum 100% sih, tapi sudah jauh lebih baik sih) istri tercinta bilang kalau SIM-nya bulan itu sudah habis masa berlakunya. Sebenarnya tidak ada yang urgent dengan urusan SIM ini, tinggal diperpanjang juga beres. Tetapi masalahnya, ( istri saya seperti kebanyakan wanita yang lain mungkin) kalau mau ke Karanganyar dia mengeluh terlalu jauh. Saya suruh online di Solo saja, toh sekarang sudah ada fasilitas mobile untuk perpanjangan SIM secara online. Jadi seluruh warga di eks Karesidenan Surakarta, baik itu Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Boyolali, Klaten, juga Solo sendiri bisa memperpanjang SIM fasilitas mobile perpanjangan SIM secara online ini. Tapi.... “Kulo mboten apal dalane, Bi...”, kata Istri saya #gubbbraaggg....
Akhirnya, hari itu, selasa entah tanggal berapa saya juga lupa, saya bonceng dan antar istri untuk memperpanjang SIM. Padahal untuk jalan saja saya masih harus pake tongkat elbow, tapi yo wis lah, nawaitu, slamet sampe tujuan...
Dari rumah di sebelah utara kota Solo, kami langsung menuju sekitar kawasan Manahan. Lha kenapa ke sana, karena dari yang saya baca-baca di google jadwal SIM online kalau hari selasa ya di seputar Stadion Manahan itu. Sekitar jam setengah sembilan kami sudah sampai di Manahan, pede saja muter di jalan sekitar Manahan, sekali putaran kok lokasi SIM online tidak kelihatan, mosok yo di tengah Stadion? Hehehee...
Turun tanya sama tukang parkir, “biasanya ada di dekat wedangan itu mas, yang dekat gereja...”
Hmmm... perasaan sudah lewat sana tadi, dan tidak ada. Akhirnya kami balik lagi ke tempat yang disebutkan mas mas tukang parkir. Celingak celinguk tetep saja tidak ada. Kebetulan ada bapak bapak tukang becak yang sedang mangkal, “ooo... sudah pindah mas, ke kelurahan Serengan...”
Halllah...
Cuzzz, kami pun segera meluncur ke Serengan. Benar saja di sana sudah banyak yang antri meski mobil layanan SIM belum datang. Tapi tenang saja, buku antrian untuk pendaftar sudah ada kita tinggal ngisi saja, jadi yang datang duluan tidak bakal terselip pokoknya. Oh ya tips dari pak Hansip yang jaga, kalau datang yang agak pagian karena jumlah antrian terbatas. Biasanya hanya sekitar 40an yang dilayani. Kalau datangnya sudah agak siang, mungkin jam 10an ke atas, biasanya bagian Bank dan KIR dokternya sudah pergi.
Untuk pelayanan perpanjangan SIM ini kalau menurut saya malah jauh lebih praktis. Kita tinggal antri, kemudian dipanggil satu persatu untuk mengambil formulir, KIR dokter, bayar biaya perpanjangan SIM via Bank, semua dilakukan di satu lokasi, bahkan saling berdempetan... hehehee...
Dan yang jelas, prosesnya jauh lebih cepat. Ketika itu kami datang sekitar jam 9 pagi. Jam 11 lebih sedikit, SIM yang baru sudah ada di tangan dan siap dipakai. Tinggal naik kendaraan dan muter muter lagi nyari warung makan. Maklum, tadi pagi belum sempat sarapan... hehehehe....

Ini jadwal yang baru. saya dapat dari Bapake yang biasa nglaminating sim

Search Our Site