Alkisah di sebuah desa memiliki hanya satu sumur air, yang
sekaligus menjadi tempat pertemuan masyarakat desa itu pada pagi dan sore hari.
Di sana mereka membagi setiap informasi terbaru, selain mengambil air untuk
pemenuhan kebutuhan mereka sehari-hari. Sementara itu sumur tersebut tidak
pernah dirawat.
Semakin banyak dedaunan jatuh ke dalamnya. Tidak seorang pun peduli dan bersedia memperhatikan hal itu.
Suatu saat sumur itu tertutup penuh dengan sampah dedaunan yang meracuni airnya.
Mereka berunding beberapa kali sebelum akhirnya disepakati bahwa sumur itu harus ditutup dan menggali yang baru.
Tetapi seorang tua angkat bicara dan memberikan anjuran lain dengan mengatakan, “Sebaiknya sumur yang bersejarah bagi kita di sini tidak ditutup dan ditinggalkan.
Kita harus bersedia mengeluarkan sampah yang berada di dalamnya, yang adalah sampah kita semua, sehingga air menjadi bersih dan dapat diminum lagi. Kita harus bersabar.”
Akhirnya, semua hadirin menyetujui anjuran tersebut, karena kalau berpindah ke tempat lain, mereka harus menggali lagi sumur yang baru.
Bersama-sama mereka membersihkan dan mengeluarkan sampah dari sumur itu, dan menanti dengan penuh kesabaran hingga sumur tersebut menghasilkan air bersih lagi.
*****
Manusia cepat atau lambat akan menemui masalah kehidupannya, baik dari dirinya sendiri maupun lingkungan kehidupannya, di mana pun dan kapan pun.
Dan setiap masalah yang ditemui harus diselesaikan secara tuntas dan dihadapi dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, betapa pun berat dan getirnya.
Mengelak dan melarikan diri dari masalah bukanlah cara penyelesaian terbaik.
Ke mana pun kita berlari dan bersembunyi, masalah akan tetap menjadi pendamping yang paling akrab dan setia, karenanya masalah bukan untuk dihindari, tapi diselesaikan.
Kesalahan dan kegagalan sama sekali bukanlah tanda untuk berhenti"
Kesalahan yang pernah kita alami akan membuat kita lebih dewasa, berbuatlah lebih baik dari kesalahan yang pernah dibuat.
Semakin banyak dedaunan jatuh ke dalamnya. Tidak seorang pun peduli dan bersedia memperhatikan hal itu.
Suatu saat sumur itu tertutup penuh dengan sampah dedaunan yang meracuni airnya.
Mereka berunding beberapa kali sebelum akhirnya disepakati bahwa sumur itu harus ditutup dan menggali yang baru.
Tetapi seorang tua angkat bicara dan memberikan anjuran lain dengan mengatakan, “Sebaiknya sumur yang bersejarah bagi kita di sini tidak ditutup dan ditinggalkan.
Kita harus bersedia mengeluarkan sampah yang berada di dalamnya, yang adalah sampah kita semua, sehingga air menjadi bersih dan dapat diminum lagi. Kita harus bersabar.”
Akhirnya, semua hadirin menyetujui anjuran tersebut, karena kalau berpindah ke tempat lain, mereka harus menggali lagi sumur yang baru.
Bersama-sama mereka membersihkan dan mengeluarkan sampah dari sumur itu, dan menanti dengan penuh kesabaran hingga sumur tersebut menghasilkan air bersih lagi.
*****
Manusia cepat atau lambat akan menemui masalah kehidupannya, baik dari dirinya sendiri maupun lingkungan kehidupannya, di mana pun dan kapan pun.
Dan setiap masalah yang ditemui harus diselesaikan secara tuntas dan dihadapi dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, betapa pun berat dan getirnya.
Mengelak dan melarikan diri dari masalah bukanlah cara penyelesaian terbaik.
Ke mana pun kita berlari dan bersembunyi, masalah akan tetap menjadi pendamping yang paling akrab dan setia, karenanya masalah bukan untuk dihindari, tapi diselesaikan.
Kesalahan dan kegagalan sama sekali bukanlah tanda untuk berhenti"
Kesalahan yang pernah kita alami akan membuat kita lebih dewasa, berbuatlah lebih baik dari kesalahan yang pernah dibuat.
0 komentar:
Posting Komentar