Aku, dan apa yang ada di sekitarku...

Senin, 23 Maret 2015

Posted by ashidqy hayun on 11.42 in | No comments
Bukan PHP, hanya ingin bercerita saja **hehe**
Hari ini minggu 22 maret 2015, tanggal tua sih sebenarnya. Terlebih buat seorang PNS macam saya ( cie cie cie… curhat niehh… hehehe… maklum pengin bisnis sampingan masih bingung. Kemarin sempat gabung sama salah satu MLM dalam negeri. Produknya sih bagus, karena saya juga sempat nyoba. Tapi belakangan mandeg setelah di awal-awal lumayan ngomset juga sebenarnya. Cuma lagi males saja bikin penawaran, maklum lagi banyak kerjaan yang numpuk di kantor --- kalo ini sih kata senior adalah alasan bagi orang yang ndak mau maju – hehehe… oke lanjut lagi dah… ) yang hanya mengandalkan gaji bulanan yang tiada seberapa itu. Yang sudah kena potong cicilan Bank karena kemarin ngotot buat beli kaplingan tanah ( kalo ini sih harus kayaknya) karena saya dan istri memang mimpi banget buat punya rumah sendiri, bukannya jadi kontraktor terus.
Tapi yang namanya jalan-jalan nyari hiburan – yang murmer lho ya – tanpa perlu keluar banya biaya tapi bisa merefresh pikiran tetep harus dilakukan. Dan pilihannya minggu ini lain tidak – sekali lagi – Solo Car Free Day.
Kenapa Solo CFD lagi? Alas an pertama ya seperti yang di atas tadi, murmer, menghibur, santai, banyak hiburan, dll, dll, dll…
Lagi jalan-jalan santai dengan Istri dan anak tercinta di Slamet Riyadi yang biasanya super ramai dengan mobil itu, mata ini tiba-tiba tertumbuk pada salah satu banner di tepian jalan.
“RUMAH BARU SIAP HUNI DP HANYA Rp. 600.000,-“
Coba bayangkan, anda saja lo ya, yang keluarga muda macam saya, yang mungkin baru punya anak satu atau dua, melihat promo yang semacam itu pasti hati ini terlentik. Secara yang namanya rumah punya sendiri itu adalah sesuatu yang sangat diidam-idamkan. Betul tidak?! Kenapa saya yakin dengan hal seperti ini, yak arena yang mendekat ke sekitar banner itu ya orang-orang macam yang saya sebutkan tadi, macam saya, atau mungkin juga macam anda. Yang jelas keluarga muda.
Saya pun otomatis tertarik lah. Pengen mendekat juga. Nanya-nanya sama Mbak atau Mas yang pegang banya brosur di dekatnya. Tapi apalah daya, si Wildan, anak saya yang cakep, pinter, dan selalu pengen tahu itu, malah narik saya ke arah komunitas yang sedang ngumpul di timur banner tersebut. Si anak kecil itu jauh lebih tertarik dengan sugar glider dan ular phyton yang mejeng di sana.
Hanya istri saya saja yang akhirnya mendekat ke tempat Mas dan Mbak yang nungguin banner rumah tadi. Sekilas saya lihat si Mas dan Mbak-nya memang terlihat sibuk melayani pertanyaan banyak orang. Seperti yang saya katakana tadi, banyak yang tertarik soalnya.
Beberapa menit terlibat tanya jawab, sekitar sepuluh menit atau seperempat jam barangkali, istri saya keluar dari kerumunan kecil itu. Ada berlembar-lembar brosur di tangannya. Ada sedikit senyum yang tertinggal di sudut bibirnya… cie cie cie….
dp rumah murah
“Sama saja kok, Bi. Tetep saja harus depe…” katanya.
“La kan memang harus depe?” jawab saya setengah bertanya.
“PHP saja itu. Ra ono seng jenenge depe nem atus ewu. Tetes saja depenya belasan juta ke sana…”
Woallah…. Cuma penarik perhatian saja to ternyata….
Beberapa brosur diserahkan ke saya, “Mang tingali piyambak, Bi…”
Sambil duduk-duduk di tepian Slamet Riyadi, sambil menggoda si Wildan yang asik makan kue dorayaki, saya baca-baca sekilas brosur yang di bawa Umminya Wildan tadi. Hmmm, sama saja ternyata… mungkin, ini hanya mungkin lho ya, berkaca dari diri kami sendiri, mungkin untuk membayar cicilan sebuah rumah idaman bukanlah hal yang sulit bagi sebagikan kita. Mau itu 700.000an atau terkadang adan yang sampai 2jutaan, barangkali masih banyak yang mampu. Tetapi ketika ini sudah dikaitkan dengan uang muka, bagi sebuah keluarga kecil seperti kami, akan banyak yang mencoba berpikir ulang.
Saya taruh brosur-brosur itu di aspal Slamet Riyadi, iseng saya ambil gambarnya. Istri saya tersenyum melihat itu.
“Bi….”, ujarnya.
“Apa, Mi?”
“Nanti saja tanah yang kemarin itu kita bangun saja. Modal separuh dari rumah itu kita sudah dapat yang jauh lebih luas…”
Saya pandangi wajah kekasih hati itu, senyumnya semakin lebar…
“Tetapi tidak sekarang tentunya…” dia kembali menyambung…
“Ayo jalan lagi, Bi. Dorayaki si Wildan sudah habis juga itu…”
Oke, tidak masalah mau punya rumah saat ini atau baru beberapa tahun ke depan. Tetapi yang jelas, selalu akan ada jalan untuk mewujudkan impian. Tetap ‘SEMANGAT PAGIIII…!!! Pokoknya…
Hmmm….lantas kesimpulannya apa? Kesimpulannya adalah; “Rumah murah, ternyata tidak benar-benar seluruhnya murah… hehehe….”

0 komentar:

Posting Komentar

Search Our Site