Aku, dan apa yang ada di sekitarku...

Sabtu, 20 Desember 2014

Posted by ashidqy hayun on 21.27 in , | No comments
cinta
Alkisah Pagi itu di sebuah klinik terlihat sangat sibuk. Sekitar jam 9:30 seorang pria berusia 70an dtg utk membuka jahitan pada luka di ibu-jarinya. Seorang perawat menyiapkan berkasnya & memintanya menunggu, sebab semua dokter masih sibuk, mungkin dia baru dapat ditangani setidaknya 1 jam lagi.
Sewaktu menunggu, pria tua itu nampak gelisah, sebentar-sebentar melirik ke jam tangannya. Seorang Perawat merasa kasihan. Jadi ketika sedang luang Sang Perawat sempatkan untuk memeriksa lukanya, & nampaknya cukup baik & kering, tinggal membuka jahitan & memasang perban baru. Pekerjaan yg tidak terlalu sulit, sehingga atas persetujuan dokter, Sang Perawat putuskan utk melakukannya sendiri.
Sambil menangani lukanya, Sang Perawat bertanya apakah dia punya janji lain hingga tampak terburu-
buru. Lelaki tua itu menjawab tidak, dia hendak ke rumah jompo untuk makan siang bersama istrinya, seperti yg dilakukannya sehari-hari. Dia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat di sana sejak beberapa waktu & istrinya mengidap penyakit Alzheimer.
Lalu Sang Perawat bertanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat. Dia menjawab bahwa
istrinya sudah tidak lagi dapat mengenalinya sejak 5 tahun terakhir.
Sang Perawat sangat terkejut & berkata, "Bapak masih pergi ke sana setiap hari walaupun istri Bapak tidak
kenal lagi?"
Dia tersenyum ketika tangannya menepuk tangan Sang Perawat sambil berkata, "Dia memang tidak mengenali saya, tapi saya masih mengenali dia, kan?"
Sang Perawat terus menahan air mata sampai kakek itu pergi, tangannya masih tetap merinding.
Cinta kasih seperti itulah yang Sang Perawat mau dalam hidupnya?
Cinta sesungguhnya tidak bersifat fisik atau romantis. Cinta sejati adalah menerima apa adanya yang terjadi saat ini, yang sudah terjadi, yang akan terjadi, & yang tidak akan pernah terjadi.
Baginya pengalaman ini menyampaikan pesan penting: Orang yang paling berbahagia tidaklah harus
memiliki segala sesuatu yang terbaik, mereka hanya berbuat yang terbaik dengan apa yang mereka miliki.
Hidup bukanlah sekadar berjuang menghadapi badai, tapi bagaimana tetap MENARI DI TENGAH BADAI.
SeBuah perjanjian & komitmen hendaknya dipegang teguh walaupun partner kita sudah lupa atau melupakan.



 (Sumber: Chicken Soup)

0 komentar:

Posting Komentar

Search Our Site