Aku, dan apa yang ada di sekitarku...
  • This is Sarimind's Blog

    Bertempurlah, Bertarunglah dalam kenyataan, Meski kau tahu akan ada kekalahan, Yakinlah; darahmu takkan sia-sia..... ( gola gong )

  • This is Sarimind's Blog

    Wahai hati, Bersabarlah dalam menanti. Yakinlah janji-Nya adalah pasti, Pada akhirnya kebahagiaanlah yang kelak kan diraih. Wahai jiwa, Tenanglah dalam lara, Percayalah bahwa janji-Nya adalah nyata. Jangan pernah ragu dengan kehendak-Nya...

  • This is Sarimind's Blog

    Take a time to THINK, it's the source of power. Take a time to READ, it's the foundation of wisdom. Take a time to QUIET, it's the oportunity to seek God. Take time to DREAM, it's the future made of. Take time to PRAY, it's the greatest power on earth.

Sabtu, 28 April 2018

Posted by ashidqy hayun on 10.06 in , , | No comments
Miqdad ialah orang ketujuh yang menyatakan keislaman secara terbuka dan terus terang. Akibat keputusan itu, dia harus menanggung penderitaan dari kekejaman kaum Quraisy.

Miqdad adalah pemikir ulung. Dia mempunyai pikiran cemerlang dan hati tulus. Semua itu tercermin pada ucapan berbobot dan prinsip-prinsip hidup yang lurus.

Suatu waktu, Rasulullah SAW mengangkat Miqdad sebagai amir di suatu daerah. "Bagaimanakah pendapatmu tentang menjadi amir," tanya Rasulullah, saat Miqdad baru saja kembali dari tugasnya.

Dengan jawaban yang jujur, Miqdad mengatakan bahwa dia tidak ingin meneruskan menjadi amir. Sebab, menurut dia dengan menjadi pemimpin kedudukannya berada di atas dari orang lain. Dia pun tak menghendaki hal itu.

"Anda telah menjadikanku menganggap diri berada di atas semua manusia. Demi yang telah mengutus Anda membawa kebenaran, sejak saat ini aku tidak berkeinginan lagi menjadi pemimpin sekalipun untuk dua orang untuk selama-lamanya," ucap Miqdad, dikutip dari buku Kisah Seru 60 Sahabat Rasul karangan Ummu Akbar.

Memang, sejak jadi amir, Miqdad diliputi kemegahan dan puji-pujian. Miqdad menyadari sepenuhnya kelemahan ini, karena itu dia berniat untuk menghindari jabatan dan menolak diangkat sebagai amir lagi.

Kendati begitu, kecintaan Miqdad terhadap Islam sangat besar. Dia memiliki tanggung jawab penuh terhadap bahaya yang selalu mengancam, baik dari tipu daya musuh maupun kekeliruan kawan sendiri.

sumber : merdeka.com

Search Our Site