Aku, dan apa yang ada di sekitarku...

Sabtu, 04 April 2015

Posted by ashidqy hayun on 19.04 in , | 1 comment
Assalamualaikum Wr. Wb.
Saudara-saudaraku seiman yang baik hatinya, alhamdullilah dipagi hari yang cerah ini kita masih diberi kesempatan oleh Allah SWT, untuk tetap berjuang membela Agama, Bangsa, dan Negara Indonesia tercinta ini, dan semoga kita tetap istiqomah di jalan-NYA. Ammin.
Saudara-saudaraku seiman yang senantiasa berhati-hati dalam setiap melakukan berbagai aktivitas. Allah SWT berfirman: yang artinya "dan (aku telah diperintah): "Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik" (Q.S. 10:55).
Saudara-saudaraku seiman, kita tentu sedikit banyak sudah tahu sebenarnya apa itu musyrik dan bagaimana itu kelakuan orang-orang musyrik. Sejak kecil sampai sekarang kita tentu terus mengaji dan atau tiap Muharam di sekolah dasar atau sekolah lanjutan, kita tentu pernah mendengar kisah perjuangan Rasulullah Saw dalam menegakkan kalimat tauhid dan menghadapi ancaman serta perlawanan keras dari kaum kafir Quraiys atau Musyrikin Quraiys. Definisi “Musyrik” sangatlah simpel, yakni menyekutukan Allah SWT dengan apa pun. Musyrik secara literer merupakan antitesa dari “Tauhid” yang memiliki arti: Mengesakan Allah Swt. Dan “Orang-Orang Musyrik” adalah mereka yang menyekutukan Allah Swt. Banyak sekali ayat Al-Qur’an yang menyatakan hal itu. Saya yakin, Anda pun sesungguhnya telah mengetahuinya.
Musyrik juga dapat diistilahkan orang yang menyembah dan mengakui adanya Tuhan Selain Allah atau menyamakan sesuatu dengan Allah,baik Zat,Sifat,ataupun perbuatan-Nya.
Saudara-saudaraku seiman, orang musyrik disamping menyembah Allah mengabdikan kepada Allah, juga mengabdikan dirinya kepada yang selain Allah. jadi orang musyrik itu ialah mereka yang mempersekutukan Allah baik dalam bentuk I’tikad (kepercayaan), ucapan maupun dalam bentuk amal perbuatan. Mereka (orang musyrik) menjadikan mahkluk yang diciptakan Allah ini baik yang berupa benda maupun manusia sebagai Tuhan dan menjadikan sebagai Alihan, An dad, Thoughut dan Arbab.
  1. Alihah ialah suatu kepercayaan terhadap benda dan binatang yang menurut keyakinannya dapat memberikan manfaat serta dapat menolak bahaya. Misalnya kita memakai cincin merah delima, dan kita yakin bahwa dengan memakainya dapat menghindarkan bahaya. Adapun kepercayaan memelihara burung Terkukur dapat memberikan kemajuan dalam bidang perniagaannya. Dan itulah dinamakan Alihah, yakni menyekutukan Allah dengan binatang dan benda (Kepada Makhluk).
  2. Andad, sesuatu perkara yang dicintai dan dihormati melebihi dari pada cintanya kepada Allah, sehingga dapat memalingkan seseorang dari melaksanakan ketaatan terhadap Allah dan RasulNya. Misalnya saja seorang yang senang mencintai kepada benda, keluarga, rumah dan sebagainya, dimana cintanya melebihi cintai terhadap Allah dan RasulNya, sehingga mereka melalaikan dalam melaksanakan kewajiban agama, kerana terlalu cintanya terhadap benda tersebut (makhluk tersebut).
  3. Thoghut ialah orang yang ditakuti dan ditaati seperti takut kepada Allah, bahkan melebihi rasa takut dan taatnya kepada Allah, walaupun keinginan dan perintahnya itu harus berbuat durhaka kepadaNya.
  4. Arbab, ialah para pemuka agama (ulama,ustad) yang suka memberikan fatwa, nasihat yang menyalahi ketentuan (perintah dan Larangan) Allah dan RasulNya, kemudian ditaati oleh para pengikutnya tanpa diteliti dulu seperti mentaati terhadap Allah dan Rasul-Nya. Para pemuka agama itu telah menjadikan dirinya dan dijadikan para pengikutnya Arbab (Tuhan selain Allah).
indonesian flag
Saudara-saudaraku seiman, bentuk musyrik ini menyesatkan terhadap perilaku manusia. Dan dengan memiliki aqidah seperti itu dapat menghilangkan Keimanan. Saudara-saudaraku seiman yang insaalah senantiasa berjuang untuk Agama, dengan sepenuh jiwa raga dan hartanya. Akhir-akhir ini ada beberapa media massa maupun elektronik yang menayangkan dan membahas bahwa ada beberapa sekolah Islam di Karanganyar, yang tidak boleh melakukan hormat kepada bendera. Hal tersebut beralasan bahwa hormat kepada bendera adalah haram hukumnya. Kita kaitkan dengan pengertian musyrik diatas, dapat
diketahui bahwa Apakah bendera dapat memberikan manfaat dan dapat menolak bahaya, apakah bendera lebih dicintai dari pada Allah maupun orang-orang yang kita sayangi, apakah bendera dapat membawa keberuntungan, kalau niat kita seperti itu berarti musyrik, Kita hidup di negara Indonesia dan di setiap Negara itu ada simbol-simbol kenegaraan.
Penghormatan tidak sama dengan penyembahan. Maksud hormat bendera adalah menghormati nilai-nilai kebangsaan. Kita misalkan bahwa “kita harus menghormati orang tua”, apakah menghormati orang tua kita artikan sebagai menyembah orang tua, pastinya tidak kan, begitu juga menghormati
bendera. MUI pusat juga tidak mengharamkan untuk hormat kepada bendera, hanya saja ada salah satu anggota MUI yang mengharamkan, dan hal itu hanyalah bersifat pribadi, dan perbedaan pendapat itu adalah hal yang wajar. Yang dimaksud dengan hormat bendera di sini adalah berdiri untuk menghormati bendera. Sebagian orang telah berbicara mengenai hokum permasalahan ini tanpa menilainya dengan melihat akar permasalahannya dan analisis fikih yang tepat. Akibatnya mereka mengeluarkan hukum yang tidak sesuai dengan realita di lapangan dan tidak sesuai dengan maksud atau tujuan orang yang  memberikan penghormatan terhadap bendera. Kita patut menimbang bahwa bendera itu pada asalnya adalah benda yang dikerubungi oleh pasukan perang dan peperangan dilakukan dibawah kibarannya. Jadi bendera perang adalah simbol tegaknya kepemimpian seorang panglima perang sehingga jatuhnya bendera perang bermakna kalah perang. Di zaman ini bendera itu menjadi simbol negara yang
dikibarkan di berbagai momentum. Dengan menghormati bendera berarti menghormati kepemimpinan pemimpin negara. Demikian pula, kita perlu menimbang kondisi orang yang memberikan penghormatan kepada bendera. Realitanya mereka tidaklah menghormati jenis kain yang menjadi bahan pembuatan bendera namun mereka menghormati negara yang bendera merupakan simbolnya.
Ada sebagian Ulama yang berpendapat bahwa hormat bendera itu bid’ah bermakna bahwa orang yang memberikan penghormatan terhadap bendera beribadah kepada Allah dengan cara ini yaitu hormat bendera. Inilah makna bid’ah dalam hukum syariat. Namun tidak kami jumpai seorang pun yang bermaksud demikian ketika memberikan penghormatan terhadap bendera. Andai ada orang yang mengatakan bahwa dalam penghormatan terhadap bendera terdapat pengagungan terhadap bendera itu sendiri sebagaimana pengagungan terhadap sesuatu yang disembah. Tidaklah diragukan bahwa hal tersebut adalah kemusyrikan kepada Allah namun kami tidak mengetahui seorang pun yang melakukannya. Dengan mengkaji illah atau sebab hukum yang bisa dijadikan sebagai landasan penilaian dalam masalah ini sangatlah jelas bahwa orang yang memberikan penghormatan terhadap bendera tidaklah bermaksud dengan maksud-maksud di atas.
Namun maksud penghormatan bendera adalah penghormatan terhadap negara dan simbol negara. Suatu hal yang sudah kita ketahui bersama bahwa dalam hukum syariat bahwa penghormatan terhadap makhluk itu jika tidak semisal dengan penghormatan terhadap Allah hukumnya boleh. Dalilnya saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkirim surat kepada Heraklius dalam suratnya Nabi mengatakan, “Dari Muhammad utusan Allah untuk Heraklius seorang yang dihormati oleh bangsa Romawi”.
Ketika Saad bin Muadz datang untuk menjatuhkan hukuman kepada Yahudi Bani Quraizhah Nabi bersabda, “Berdirilah kalian-wahai para anshar- untuk pemimpin kalian”. Berdiri untuk menghormati orang yang datang adalah penghormatan biasa, bukan penghormatan dengan level penghambaan. Sehingga berdiri tersebut tidaklah sampai level pengagungan sebagaiman pengagungan kepada Allah.
Penghormatan semisal ini hukumnya boleh diberikan kepada makhluk sebagaimana dalil-dalil di atas”.
Saudara-saudaraku seiman, Dengan demikian penghormatan bendera, semua dikembalikan kepada niat. Jika niatnya murni untuk menghormati nilai-nilai kebangsaan, maka tak perlu takut dikatakan musyrik. Selama penghormatan itu tidak berkembang menjadi pemujaan, keberuntungan dsb. tidak ada masalah. Muslimin baru dikatakan musyrik, apabila dia menduakan Allah SWT dengan menyembah sesuatu (benda mati) selain apa yang diajarkan dalam Alquran. Saudara-saudaraku seiman yang insaalah selalu istiqomah di jalan-NYA, Allah SWT berfirman: yang Artinya: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung". Saudara-saudaraku seiman, ayat tersebut dapat dirumuskan bahwa terdapat sekelompok atau segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan. Realita sekarang ini banyak kelompok, golongan, organisasi, gerakan Islam, dan semuanya tersebut mengacu pada AlQur’an dan Sunnah, kita boleh mempunyai prinsip, tapi jangan sampai fanatik terhadap suatu golongan atau kelompok, karena fanatik merupakan ciri-ciri orang yang tertutup. Bersifat terbukalah terhadap suatu hal. Bersifat terbuka tidak harus mengikuti. Ambil hal-hal yang positif yang berguna tidak hanya diri-sendiri tetapi untuk kepentingan masyarakat banyak, sehingga kita lebih tau dan bertambah wawasan mengenai suatu hal tersebut. Islam pada dasarnya adalah satu, dan sesama umat islam adalah saudara.
Saudara-saudaraku seiman yang sedang menyusun strategi untuk meraih cita-cita. Allah SWT berfirman: yang Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya, maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat" (Q.S.:40:56).
Saudara-saudaraku seiman, jangan sampai kita berselisih atau berdebat mengenai suatu hal, yang hanya menjaga kewibawaan masing-masing, hormatilah suatu perbedaan dan jangan sampai membangga-banggakan atau menyombongkan dirinya sendiri.
Saudara-saudaraku seiman, yang senantiasa berdoa dalam menjalankan suatu aktifitas, sampai sekarang ini kita sama-sama masih belajar untuk menjadi yang terbaik di mata Allah SWT, tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri, tetapi juga untuk kepentingan masyarakat banyak. Hidup di dunia cuma sekali, manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya. Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha, ikhtiar dan berdoa, kebenaran ada di tangan Allah SWT.
Saudara-saudaraku seiman, tetap senyum, semangat dan doa dimanapun, kapanpun dan dalam keadaan bagaimanapun.
Wasalamualaikum wr wb.

Wallahu’Allam
Kalimat maupun kutipan diambil dari berbagai sumber
Artikel ini kami copar dari #Jumapolo MoslemCommunity Group on Facebook

1 komentar:

  1. alhamdulillah, sejuk sekali membaca tulisan ini. smoga mendatangkan kemanfaatan dan jadi asbab terebarnya hidayah keseluruh alam. salam..................

    BalasHapus

Search Our Site